TANJUNGPINANG – Baru pertama kali masuk rangkaian acara tahun ini, Lomba Kompang berhasil menarik antusiasme anak muda untuk turut serta dalam Festival Pulau Penyengat 2018.
11 grup yang berasal dari 11 SMP dan surau se-Kota Tanjungpinang bepartisipasi dengan mengirimkan utusannya ke Pulau Penyengat, Sabtu (17/02/2018).

Secara bergantian mereka membawakan lagu-lagu bernafaskan Islam. Berpadu dengan tabuhan dan gerakan yang seirama.

Guru Pembimbing dari SMPN 2 Tanjungpinang, Kusriman (28), mengatakan bahwa lomba Kompang ini sungguh luar biasa. “Baru pertama kali ini kompang dilombakan di acara Festival Pulau Penyengat,” ucapnya berseri-seri.

“Saya sebagai guru dan penyuka seni sangat senang dan berterimakasih panitia festival menyelenggarakan lomba Kompang. 2 Festival sebelum belum ada sama sekali,” jelasnya.

Kusriman menjelaskan, Kompang selama ini hanya ditampilkan dalam acara pernikahan. Sebagai lagu pengiring pengantin lelaki saat menghampiri pengantin wanita.

“Saya antusias sekali, sangat senang mengajak murid-murid untuk mengikuti lomba kompang kreasi ini. Pihak sekolah pun sangat mendukung kami,” tegasnya.

Rizki Murid SMPN 2 Tanjungpinang juga mengaku sangat senang bisa tampil di acara lomba. “Senang bisa ikut tampil dan ikut menjaga kelestarian budaya. Ini pertama kali kami ikut lomba Kompang.”

Sedangkan Naomi murid putri dari sekolah yang sama berharap acara lomba kompang bisa diadakan rutin di Festival Pulau Penyengat. Dirinya merasa sangat senang bisa menyiarkan budaya khas Melayu ini dan berharap Kompang bisa lebih dikenal tidak hanya di Kepulauan Riau, namun juga di daerah lain di Nusantara.

Lomba kompang kreasi remaja ini memperebutkan juara satu hingga empat, dan hanya berlangsung satu hari.

Kompang adalah alat musik tradisional khas Melayu, tergolong dalam alat musik gendang. Kulit kompang biasanya terbuat dari kulit kambing. Ada juga yang dari kulit sapi dan kerbau.

Cara memainkan kompang adalah dengan mengetuk kulit kompang menggunakan jari atau tapak tangan. Bunyi yang berbeda-beda dihasilkan dengan cara membedakan bukaan tangan saat menabuh. Menabuh di bagian sisi dan tengah kompang juga akan menghasilkan bunyi yang berbeda.

Selain lomba kompang kreasi, di saat yang bersamaan masih berlangsung lomba pangkah gasing di Lapangan Datok dan lomba fashion show di Balai Adat.

SHARE

Leave a Reply