BANDA ACEH – Perwakilan pihak Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia melakukan kunjungan ke Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, Rabu, 14 Desember 2022.
Dalam kunjungan tersebut, pihak Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam rangka membina hubungan kerja sama serta melihat langsung jejak dukungan Rusia pasca musibah gempa dan tsunami Aceh 2004 silam.
Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, M. Syahputra AZ di ruang kerjanya menyambut baik atas kunjungan pihak Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia ke Aceh, khususnya ke Museum Tsunami.
Pertemuan antara pihak Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dengan Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh berlangsung santai dan akrab.
“Pihak Rusia baik melalui kedutaan maupun militer telah banyak membantu Indonesia khususnya Aceh untuk bangkit kembali. Seperti kita ketahui, Rusia salah satu negara yang terlibat langsung dalam proses rekontruksi dan rehabilitasi Aceh,” ujar Syahputra.
Lebih lanjut, Syahputra berharap, pihak Museum Tsunami dapat memanfaatkan peluang-peluang kerjasama dengan pihak Rusia pada masa depan.
Deputy Chief of Mission Embassy of The Russian Federation in the Republic of Indonesia, Veronika Novoseltseva PhD, juga pernah berkunjung ke Aceh untuk membahas beberapa isu penting terkait kerjasama dengan Ketua DPR Aceh, Saiful Bahri atau akrab disapa Pon Yahya, Senin, 22 Agustus 2022 lalu.
Sebagai salah satu negara adikuasa di dunia, Rusia juga sangat terbuka untuk bekerjasama dengan semua pihak termasuk dengan Indonesia dan juga Aceh. Apalagi menurut Veronika, Rusia sejak dulu memiliki hubungan baik dengan Aceh.
“Dulu kapal-kapal dari Rusia sering lewat dari perairan Selat Malaka,” kisah Veronika.
Hubungan antara Rusia dengan Aceh bahkan dapat dibuktikan dengan keberadaan satu makam pelaut negeri Putin itu di Sabang. Makam perwira angkatan laut Rusia itu hingga kini bahkan dirawat dengan baik.
“Wakil Duta Besar Rusia beberapa waktu lalu sempat berkunjung ke sana,” kata Veronika.
Rusia juga menaruh perhatian besar dengan peristiwa tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 lalu. Negara itu bahkan turut mengirimkan alat-alat medis dan juga tim kesehatan untuk membantu merawat korban gempa tsunami di Aceh.
“Alat-alat medis itu bahkan ditinggal untuk Aceh, hanya pekerjanya yang kembali ke Rusia,” ujarnya.
Dalam musibah tsunami tersebut, Rusia juga turut mengirimkan 200 ribu gandum serta bantuan lainnya untuk Aceh.