CIBEBER – Wisata Gunung Luhur yang dijuluki “Negeri di Atas Awan” akhir-akhir ini sedang viral karena keindahan awan di pagi hari yang bisa disaksikan langsung oleh para wisatawan.

Namun tidak jarang para wisatawan mengeluhkan debu yang cukup tebal akibat dampak pembangunan jalan sebagai akses menuju wisata tersebut.

Melihat antusiasme masyarakat lokal maupun dari luar Kabupaten Lebak terhadap keindahan pesona Wisata Gunung Luhur, membuat Pemerintah Kabupaten Lebak hingga Polres Kabupaten Lebak mengirimkan timnya masing-masing untuk meninjau langsung kondisi disana.

Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pariwisata (Dinpar) beserta tenaga ahli Bupati Lebak langsung melakukan survei untuk melihat potensi dan permasalahan yang terdapat di Wisata Gunung Luhur sembari melakukan pemetaan potensi pengembangan Ekowisata di Wewengkon Adat Kasepuhan Citorek.

Dari hasil assessment oleh para tenaga ahli, bahwa Wisata Gunung Luhur ini harus dilakukan re-management baik dari pengelolaan pariwisatanya hingga kesiapan sumber daya manusianya.

Bahkan, menurut salah satu tenaga ahli, Muhammad Nurdin Razak, untuk mencegah terjadinya permasalahan yang lebih besar salah satunya bencana longsor, maka Wisata Gunung Luhur ini harus ditutup sementara.

“Konsep Wisata Gunung Luhur ini harus diubah, bukan lagi mass tourism namun menjadi ecotourism sebab Lebak harus mengusung konsep besar pariwisata yaitu sustainable tourism,” ungkap Nurdin yang juga seorang Indonesia Ecotourism Expert.

Pihak kepolisian Kabupaten Lebak juga melakukan pengecekan langsung ke Wisata Gunung Luhur namun lebih difokuskan terhadap jalur wisatanya.

Untuk menindaklanjuti hasil assessment di lapangan, Polres Kabupaten Lebak menginisiasi Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Tentang Wisata Negeri Di Atas Awan Gunung Luhur.

Dalam rapat tersebut hadir beberapa stakeholder terkait diantaranya perwakilan Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan, Dinas Pemuda dan Olahraga, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak serta perwakilan dari Polres Kabupaten Lebak.

Berdasarkan hasil rapat tersebut, diputuskan bahwa Wisata Gunung Luhur yang tengah viral akhirnya ditutup sementara. Hal tersebut dilakukan dalam rangka perbaikan jalan dan fasilitas penunjang di kawasan tersebut.

Selain itu, penutupan tersebut juga dilakukan sembari Pemerintah Kabupaten Lebak menyusun lanskap dan penataan ekowisata serta proses penandatanganan MoU dengan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Adapun keputusan penutupan ini hingga waktu yang belum ditentukan.

SHARE
Ydp_prabowo
Muslim | Abdi Negara | Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak | Urban and Regional Planner | Prospective Leader In The Future ☝

Leave a Reply