Perhelatan Sail Sabang 2017 pada 28 November-5 Desember di Teluk Sabang akan dihadiri tamu istimewa, yaitu KRI Bima Suci. Kapal layar tiang tinggi pelatihan (baca: kapal sekolah taruna TNI AL) terbesar dan tercanggih di dunia tersebut diluncurkan di Dermaga Pelabuhan Vigo, Spanyol, pada Selasa (12 /9). Keberadaannya menggantikan kapal layar legendaris dunia, yaitu KRI Dewaruci yang telah melakukan muhibah terakhir sekaligus paling fenomenal di usianya yang ke-60 tahun, Kapal layar ini juga merupakan salah satu upaya mendukung terwujudnya visi Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Dalam peluncuran KRI Bima Suci dilakukan upcara kemiliteran dan sisine sebagai tanda peresmian. Tidak ketinggalan, bendera Merah Putih pun dikibarkan di kapal yang namanya terinspirasi dari nama murid dari Dewaruci, Bima Suci. Bima Suci pula menjadi patung yang melekat bagian paling depan kapal. Sosok patung Bima Suci tengah dililit ular laut sebagai musuh terakhirnya. Patung itu juga menampilkan kuku pancanaka yang menjadi senjata andalan Werkudara (baca: nama lain Bima Suci sebelum bertemu dengan Dewaruci) saat mengalahkan ular laut tersebut.
KRI Bima Suci masuk ke dalam jajaran armada TNI AL sebagai Kapal Layar Latih Akademi Angkatan Laut (AAL) yang menggantikan KRI Dewaruci sebagai kapal terakhir dari kapal layar tiang tinggi kelas barquentine yang melakukan pelayaran mengelilingi samudera luas. KRI Dewaruci yang legendaris telah menjadi ‘kapal sekolah’ bagi taruna Angkatan Laut TNI sekaligus menjadi duta terapung Indonesia, negara modern dan multikultural dengan tradisi panjang dalam perdagangan maritim internasional.
Kini, peranan KRI Dewaruci akan digantikan oleh KRI Bima Suci. Bima Suci juga menjadi ‘kapal sekolah’ pertama yang dibangun di galangan kapal Galicia di Spanyol. Kapal ini juga kapal terbesar yang pernah dibangun dalam 20 tahun terakhir di Uni Eropa dan di seluruh dunia dengan teknologi maju dibanding sistem konvensional lainnya.
KRI Bima Suci merupakan kapal layar tiang tinggi berukuran panjang total 111,20 meter, lebar 13,65 meter, kedalaman draft 5,95 meter, dan tinggi maksimal tiang layar 49 meter dari permukaan dek atas. Kapal kelas Bark (Barque) tiga tiang itu memiliki 26 layar dengan luas keseluruhan layar 3.352 meter per segi. Ketinggian dek utamanya 9,20 meter dari permukaan laut. Kapal layar tersebut mampu mengembangkan 14 layarnya yang kecepatanya mencapai sekitar 10 knot.
Dari jumlah layar Bimasuci total memiliki 10 layar lebih banyak, dibanding KRI Dewaruci yang hanya memiliki 16 layar. Sehingga berbekal spesifikasi yang unggul tersebut membuat kecepatan maksimal KRI Bimasuci bisa mencapai 12 knot jika menggunakan daya dorong mesin dan 15 knot jika menggunakan layar. KRI Bima Suci memiliki instrumen navigasi pelayarannya yang lebih canggih dengan dilengkapi alat komunikasi dan data digital modern serta perangkat pemurnian air laut menjadi air tawar.
Misi muhibah pertama yang akan dilakukan KRI Bima Suci adalah melakukan pelayaran dari Spanyol ke Tanah Air Indonesia. Perjalanan panjang tersebut dilakukan pada 18 September bersamaan dengan pelayaran Kartika Jala Krida (KJK) yang melibatkan 119 taruna/kadet Akademi Angkatan Laut tingkat III Angkatan 64. KJK merupakan pelayaran muhibah ke luar negeri sekaligus latihan dan praktik bagi Taruna AAL dengan menggunakan kapal latih Taruna. KRI Bima Suci diperkirakan tiba di Tanah Air pada 24 November 2017.
Sementara itu, Sail Sabang 2017 sendiri akan berlangsung pada 28 November-5 Desember di Teluk Sabang dan Gapang Resort dengan tema “Sabang Menuju Gerbang Destinasi Wisata Bahari Dunia”. Puncak acara akan diselenggarakan pada 2 Desember empat lokasi yaitu Teluk Sabang, Sabang Fair, Gapang Resort, dan Titik 0. Akan ada atraksi flying pass dan kompetisi deep dive di kedalaman lebih dari 50 meter.