MALUKU – Setidaknya ada sekitar 3.000 sarjana baru tiap tahun, sementara lapangan pekerjaan yang tersedia sangat terbatas. Masyarakat diharapkan mampu memiliki semangat wirausaha yang tinggi, sehingga dapat membantu pemerintah menekan angka pengangguran yang terus meningkat.
Menghadapi tantangan perubahan teknologi dan pemasaran di jaman now (digital) dibutuhkan tidak sedikit kemampuan untuk terus melakukan pembaruan. Melihat perkembangan teknologi yang cukup pesat, kini pelaku usaha mulai merubah pola pemasaran yang awalnya konvensional menjadi digital.
Hal inilah yang dipaparkan langsung Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Pramasudi saat membuka Seminar Kewirausahaan “Strategi Pemasaran Digital dalam Menghadapi Era Revolusi Marketing” yang berlangsung Jumat (26/4/2018) di City Hotel Ambon.
Ia berharap, pelaku ekonomi di Maluku bisa menambah wawasan dalam mengelola usaha dan menghadapi era digital marketing yang semakin meluas.
“Saya mengajak para pelaku usaha untuk dapat bertransaksi secara digital sehingga ikut membantu pemerintah dalam memberantas peredaran uang palsu, dengan transaksi non tunai pola konsumen akan lebih efisien dan efektif dalam berbelanja,” ungkapnya didepan para peserta yang juga diikuti oleh anak-anak muda dari GenPI Maluku.
Seminar yang turut dibuka Wali Kota Ambon yang diwakili oleh Sekretaris Kota Ambon Antoni Gustav Latuheru dalam sambutannya, mengatakan bahwa UMKM kota Ambon sudah cukup bangkit menjadi lebih baik, hanya saja masih kurang wawasan dalam memenej keuangan sehingga diperlukan seminar atau workshop seperti ini untuk menambah pengetahuan bagi para pelaku ekonomi di era digital yang semakin maju.
“Seminar ini sangat berguna untuk meningkatkan kapasitas pelaku umkm dalam menggunakan teknologi. Didukung penuh oleh Pemerintah Kota Ambon dalam bentuk pembinaan sehingga diharapkan berdampak pada suksesnya pembangunan Kota Ambon kedepan,” lanjut Latuheru.
Fransisca Henny M dari Departemen Pengembangan UMKM Bank Indonesia yang juga hadir sebagai pemateri juga mengulas tentang perkembangan UMKM yang mampu menekan jumlah pengangguran di Indonesia sekaligus memberikan berbagai tips menarik tentang bagaimana memulai bisnis yang baik dan benar.
Pemateri lainnya juga hadir, seperti Reza Valdo Maspaitella yang merupakan Presiden Direktur PT Valdo Investasi, yang ikut berbagi pengalam selama ia menjadi pimpinan perusahaan yang memiliki ribuan karyawan.
“Tidak mudah untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis, tentu diperlukan kemampuan, keberanian dan latihan terus menerus serta pentingnya inovasi. Harus mampu mengelola produk sesuai dengan kebutuhan global dan menghadapi tantangan pemasaran secara online dengan menjamin mutu produk sampai ke tangan konsumen dalam waktu yang tepat,” sebutnya dengan semangat.
Sementara pada sesi terakhir diisi oleh Assistan Vice President Jenius Sosial and Activation Lead Dimas Novriadi yang memberikan kiat-kiat penting dalam mempromosikan produk barang dan jasa melalui media sosial.
“Menggunakan Ambon sebagai kota musik dunia dan daerah dengan kekayaan alam yang melimpah serta pariwisata yang memadai, Kota yang indah ini harus menjadi bagian dari promosi produk barang dan jasa. Menawarkan produk makanan khas daerah misalnya, atau menjual jasa perjalanan pariwisata yang menarik,” sebut Dimas.
Teknologi komunikasi antar manusia, tambah Dimas, menjadi bagian dari perubahan besar abad ini.
“Revolusi digital berpengaruh besar, termasuk dalam aktivitas pemasaran saat ini yang dapat memudahkan konsumen dalam membeli produk. Pihak pemasar harus menyediakan informasi yang lengkap. Ketersediaan barang dan atau jasa, waktu yang tepat, hingga layanan antar jemput yang sesuai dengan keinginan konsumen,” timpalnya.
Menurut Dimas, saat ini dibutuhkan produk yang menarik atau jasa yang mengesankan sehingga pemasar tetap bisa survive walaupun dengan harga yang cukup kompetitif, ciri khas dan pelayanan terbaik akan mendapat tempat di hati konsumen, sehingga konsumen akan tetap kembali untuk bertransaksi.
“Kesuksesan era digital bukan hanya untuk meningkatkan jumlah transaksi semata tapi juga sebagai alat yang memberikan kemudahan bagi semua orang untuk mencapai hidup yang lebih efisien dan ekonomis,” tutupnya.