SABANG – Sejumlah kapal pesiar berskala kecil atau disebut yacht dari berbagai penjuru dunia turut meriahkan even tahunan Sabang Marine Fetival 2018 yang berlangsung di Pulau Weh, Sabang. Fetival yang resmi dibuka oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Pemerintah Aceh, dan Badan Pengusahaan Kawasan Bebas Sabang (BPKS) berlangsung Jumat (27/4/2018) malam.
Sebanyak 30 yacht yang berasal dari Kanada, Amerika Serikat, Selandia Baru, Australia, dan Jerman ikut membawa para pelancong untuk menikmati keindahan Pulau Weh dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, selama tiga hari kedepan.
“Mereka melakukan kegiatan ada timbal balik, dengan masyarakat, masuk ke sekolah-sekolah, mereka memberikan edukasi bagaimana cinta bahari,” jelas Kepala BPKS Sayed Fadhil dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/4/2018).
Sayed mengatakan, Sabang Marine Festival 2018 menggabungkan nuansa budaya modern dan tradisional. Seluruh peserta bisa menikmati nuansa adat istiadat nelayan tradisional Aceh, seperti kenduri laot dan sejumlah atraksi kesenian lainnya.
“Festival ini merupakan terobosan baru, bisanya hanya untuk internal sendiri, tetapi sekarang pemerintah kota mengkombinasikan antara modern dan tradisional, ini ada kapal Yarcht kemudian ada kenduri laot, ada sampan dan festival nelayan,” terang Sayed.
Sayed berharap melalui festival tahunan itu potensi destinasi wisata bahari di Sabang dilirik oleh wisatawan mancanegara. Pasalnya, Sabang tak kalah indah dengan destinasi wisata bahari di Phuket, Thailand dan Langkawai, Malaysia.
“Jelas kita ingin membuka diri sekarang bahwa Sabang merupakan destinasi maritim internasional, jadi dengan adanya even seperti ini turis asing akan datang kemari dan mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana indahnya Sabang dan bisa menikmati dengan kapal-kapal yacht dan nuansa tradisional itu sendiri,” ujarnya.
Sayed Fadhil juga berpesan kepada warga Kota Sabang agar bisa menerima tamu dengan baik. Ia yakin, warga Sabang sangat terbuka dan ramah dalam menerima tamu.
“Masyarakat Sabang itu sangat heterogen, sehingga bisa menerima tamu-tamu dari mancanegara,” tutupnya.
Staf Kehormatan Kementrian Pariwisata Indroyono Soesilo juga menyebutkan, potensi yang dimiliki oleh Sabang dengan keindahan bawah laut tentunya harus terus dipromosikan terlebih kepada wisatawan mancanegara.
“Sabang memiliki sedikitnya 22 titik selam terindah di dunia dan Sabang Marine Festival 2018 ini adalah ajang untuk mempromosikan potensi keindahan Sabang,” kata Indroyono dalam sambutannya.
Kementrian Pariwisata, kata Indroyono akan terus mempromosikan Sabang sebagai salah satu daerah yang wajib dikunjungi turis yachter dan wisman. Upaya tersebut akan dilakukan dengan melibatkan tim percepatan Kementerian Pariwisata RI.