DENPASAR – Wisman Tiongkok makin getol berlibur ke Bali. Pada periode high season ini, ada 267 pax yang terjual dari Tiongkok ke Bali. Setelahnya, ada 800 pax yang masuk dalam line up antrian wisata ke Bali.

“Pada 25 Desember nanti ada 267 pax dari Tiongkok. Dan bertambah lagi pada tanggal 14-15 Januari sebanyak 800 pax group dari Shanghai ke Denpasar,” ujar Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana yang didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Vinsensius Jemadu di Jakarta, Minggu (24/12).

Vinsensius menambahkan, kehadiran wisatawan mancanegara (wisman) asal Tiongkok itu membuktikan bahwa kondisi Bali itu aman untuk dikunjungi. Sudah sangat oke untuk dieksplore habis-habisan. Apalagi, media terkemuka Tiongkok, XinHua, tidak henti-hentinya memberitakan pesona wisata Bali. Dari alam, budaya, kuliner, bahari, semua sudah diulas habis oleh Xinhua. Itu belum termasuk publikasi seputar kunjungan Presiden Jokowi ke Kuta, Bali. Juga rapat antara Presiden Jokowi dengan para menterinya di Bali. Kesan yang ditangkap masyarakat Tiongkok, Bali sudah normal. Sudah sangat aman untuk dikunjungi.

“Mereka sudah yakin dengan kondisi di Bali. Silakan cek, Januari 2018 ada 800 pax yang terjual. Mereka akan menggelar MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition, Red) di Denpasar. Setelahnya mereka akan liburan,” tambah pria yang akrab disapa VJ itu.

Staf Khusus Menteri Bidang Infrastruktur Pariwisata Kemenpar Judi Rifajantoro juga seirama. Dari paparannya, beberapa penerbangan direct flight dari berbagai negara menuju Bali juga masih beroperasi dengan normal.

“Untuk maskapai Lion Air dari Singapura dan Kualanamu menuju dan ke Bali masih beroperasi. Sedangkan untuk charter flight dari dan ke Tiongkok akan mulai kembali pada 7 Januari 2018,” katanya.

Tidak hanya itu, Penerbangan Rute AirAsia Indonesia dari Mumbai-Kualalumpur-Denpasar sudah beranjak pulih. Tingkat keterisian juga sudah mencapai 80 persen.

“Untuk penerbangan Batik Air dari dan menuju Perth, Singapura, Kualumpur dan Chennai juga masih operate, beberapa penerbangan share code dengan Malindo,” pungkas Judi.

Menpar Arief Yahya jadi makin semangat mempromosikan Bali. Sebab, baginya Bali adalah product utama pariwisata.

“Iya dalam industri pariwisata, destinasi adalah product. Originasi adalah customers, maka kita harus tahu mengalokasikan perhatian ke produk unggulan dan customers utamanya,” kata Arief Yahya.

Dan yang terpenting, Presiden Jokowi sudah mencabut status mengenai tanggap darurat. Presiden juga ikut turun langsung meninjau kawasan Kuta, Bali, dengan berjalan kaki. “Tanpa bicara banyak Presiden sudah bicara banyak. Bali aman, ramai dan sangat oke untuk dikunjungi. Silakan liburan ke Bali. Kami siap memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan yang hadir di Bali,” beber Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI. (*)

BAGIKAN
Admin
GenPINews.com merupakan buah karya dari Generasi Piknik Indonesia yang dikelola oleh Tim Redaksi GenPI News Indonesia dengan jaringan yang ada di seluruh Indonesia.

Tinggalkan Balasan