DENPASAR – Bali sudah benar-benar recovery. Sebanyak 267 pax perjalanan wisata ke Pulau Dewata berhasil dijual Travel Agent Jetwing Bali kepada wisatawan Tiongkok. Kedatangan wisman Tiongkok sendiri akan terbagi dalam tiga penerbangan. Dan semuanya terbang ke Bali pada 25 Desember 2017.
Gelombang pertama akan datang dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 897 0730. Berikutnya di tanggal yang sama dengan nomor penerbangan GA 857 2045. Satunya lagi Hongkong Airlines dengan nomor penerbangan HX709 0030. Gelombang pertama nantinya akan membawa 80 pax. Sementara penerbangan kedua 50 pax. Dan gelombang terakhir dijadwalkan akan membawa 137 pax.
“Sebelumnya sudah disampaikan jelas oleh Pak Luhut, Menko Maritim jika status Bali itu normal, kecuali jarak 6-10 kilometer dari puncak Gunung Agung yang masih awas,” Kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, Jumat (22/12).
Perjuangannya memang tak gampang. Penuh liku-liku. Tapi ‘the show must go on’. Bali harus terus diyakinkan aman. Sangat secure. Sangat nyaman untuk dikunjungi. Dan Indonesia sangat beruntung punya Menteri Pariwisata sekelas Arief Yahya. Dia tak pernah menyerah. Selalu ngotot melobi pemerintah Tiongkok.
Gambarannya tercermin dari pertemuan dengan Konsul Jenderal Tiongkok untuk Bali, Hu Yinquan pada 19 Desember 2017. Saat itu, menteri asal Banyuwangi itu intens melakukan pendekatan agar Tiongkok mencabut Travel Advice ke Bali.
Memang, pemerintah Tiongkok belum mencabut travel advice ke Bali. Tapi warganya berkata lain. Wisatawan asal Negeri Tirai Bambu justru makin yakin untuk plesiran ke World Best Destination 2017 versi TripAdvisor. Perlahan, mereka makin pede untuk berwisata ke Bali. “Akhirnya 267 pax group pertama berani datang berlibur ke Bali dan membeli paket christmas melalui wholesaler Jetwing,” timpal Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana yang didampingi Asisten Deputi Pasar Asia Pasifik Vinsensius Jemadu.
Rajutan komunikasi dengan pemerintah Tiongkok juga tak pernah putus. Setelah Menpar, ada Asisten Deputi Pasar Asia Pasifik Vinsensius Jemadu yang ikut melobi. “Tadi malam saya juga sudah berkomunikasi dengan mantan Konjen Tiongkok untuk Bali. Saya meminta agar travel advice segera dicabut karena status Gunung Agung dalam radius 10 km adalah aman dan normal. Beliau berjanji agar segera komunikasikan hal ini dengan Kemlu Tiongkok,” kata pria yang akrab disapa VJ itu.
VJ juga menambahkan, data kunjungan saat low season, turis dari Tiongkok yang datang ke Bali tiap harinya sebanyak 15 penerbangan dengan jumlah rata-rata 150 turis per pesawat. Sementara pada pada `high session` bulan Juli-Agustus, terdapat 30 hingga 35 penerbangan dari Tiongkok ke Bali setiap hari. Jumlah penumpangnya, rata-rata mencapai 150 orang setiap pesawat.
“Length of stay rata-rata wisman Tiongkok di Bali 5 hari 4 malam. Dengan kondisi seperti semoga bisa cepat normal. Jelang pergantian tahun juga ada paket wisata Imlek. Dan hal ini, masih belum terpengaruh oleh situasi di Bali. Semuanya masih normal,” ujarnya. (*)