JAKARTA – Pariwisata Papua Barat akan menjadi semakin top! Sebab, selain memiliki Raja Ampat yang fenomenal, Papua Barat juga memiliki Tambrauw. Dengan segala eksotismenya, Tambrauw akan menjadi The Second Raja Ampat.
Tambrauw adalah nama sebuah kabupaten di Papua Barat. Kabupaten ini berdiri sejak 2009. Pariwisata sudah dijadikan sebagai sektor unggulan di sini. Tambrauw siap menjadi sister destination bersama Raja Ampat.
Kebayangkan seperti apa dahsyatnya pariwisata Papua Barat jika dua destinasi keren berkolaborasi.
Mulai mencuatnya nama Tambrauw bukannya tanpa alasan. Aksesibilitas ke sana sudah terbuka. Lewat jalur darat, Tambrauw bisa ditempuh dari Sorong-Sausafor, yaitu kota pemerintahan sementara Kabupaten Tambrauw.
Selain itu, ada juga akses melalui Manokwari-Kebar. Jalur-jalur ini akan mempermudah wisatawan yang ingin berkunjung. Lewat jalur laut, Pelabuhan Sausafor juga mulai bersiap menyambut wisawatan dari Raja Ampat. Caranya menggunakan charter boat.
“Saya beserta Bupati Tambrauw telah menetapkan slogan Tambrauw sebagai The Second Raja Ampat,” kata Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Regional I Kementerian Pariwisata Vincensius Jemadu, mewakili Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Nia Niscaya.
Hal itu disampaikan dalam diskusi dengan Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) di Movenpick Resort and Spa Bali, Rabu (5/9/2018).
Pria yang akrab disapa VJ itu menambahkan, bupati dan satuan kerja perangkat daerah harus mulai menyiapkan 3A sebelum Tambrauw dipasarkan sebagai destinasi wisata.
“Saya menuntut agar mereka melalukan percepatan dalam pembangunan yang berkaitan dengan amenitas. Konsep glamour camping cocok untuk wilayah Tambrauw. Tentunya sebelum pemerintah setempat mengundang investor masuk untuk membangun hotel-hotel,” ujarnya.
Imbauan ini direspons dengan sigap. Bandar Udara Mc Arthur Werur, misalnya, telah dilakukan dua kali perluasan dan perpanjangan landasan.
Menurut Bupati Tambrauw Gabriel Asem, sebelumnya lintasan tersebut berukuran 800 meter. Lantas diperpanjang menjadi 1.200 meter dan selanjutnya 1.400 meter. Bandara dengan lintasan baru ini diresmikan pada Februari 2018.
“Tahun 2019, akan diperpanjang kembali menjadi 1.600 meter dan kita akan mencoba bekerja sama dengan maskapai untuk membuka penerbangan langsung Manado-Tambrauw,” kata Gabriel Asem.
Manado dipilih untuk menggaet wisatawan asal Tiongkok. Sebab, banyak turis Tiongkok yang berkunjung ke Manado.
“Kami akan menyiapkan kantong kuliner dengan berbahan dasar ikan-ikan laut yang masih sangat segar dan siap untuk disajikan. Wisatawan dari Tiongkok suka dengan sajian menu tersebut,” kata Gabriel.
Wisatawan asal Amerika Serikat pun masuk dalam daftar. Banyaknya sisa-sisa Perang Dunia ke-2 saat agresi militer Amerika ke Papua di Tambrauw, menjadi daya tariknya. Selain itu, ada pengamatan burung Cendrawasih. Segmentasi wisatawannya mencapai 60 juta berdasarkan buku Bird of Papua New Guinea karya Thane K Pratt dan Bruce M Beehler dan kehidupan tradisional di Distrik Miyah.
“Kami baru mendapat data tersebut, dan akan ditindaklanjuti untuk kita masukan Tambrauw destinasi dengan target wisatawan Amerika. Ada program Voice of Indonesia From Florida, dengan melakukan kunjungan ke sekolah untuk membawa membawa pelajar untuk tour ke Papua”, kata Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran II Area Amerika Serikat Kementerian Pariwisata Yulia.
Selain aksesibilitas yang telah moncer, Tambrauw memiliki destinasi potensial yang siap dipromosikan. Destinasi Tambrauw terbagi atas dua zona. Zonasi tersebut dibagi menjadi dua, yakni Blue Wonder dan Green Wonder. Blue Wonder meliputi wilayah laut dan pesisir. Wilayahnya mulai Pantai Jeen Womom.
Pantai ini merupakan lokasi bertelurnya Penyu Belimbing. Konon, habitat terbesar di dunia. Ada pula sejumlah peninggalan pada masa Perang Dunia II, seperti tank tempur, amphibi, senjata, dan kapal milik militer Amerika. Kabarnya, alat perang ini dipakai saat agresi militer Sekutu ke Papua.
Keberadaannya akan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Dapat pula dimanfaatkan sebagai spot wreck dive hingga lokasi pemantauan burung cenderawasih terbaik di Papua Barat.
Selanjutnya, zona Green Wonders. Zona ini menjadi pusat pengamatan burung cendrawasih, budaya, dan alam pegunungan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi komitmen Pemerintah daerah Kabupaten Tambrauw yang memilih pariwisata sebagai sektor prioritas. Pariwisata saat ini menjadi sektor penghasil devisa yang paling cepat dan paling murah.
“Nama Raja Ampat yang sudah mendunia bisa menendors destinasi-destinasi lain di Papua Barat, termasuk di Tambrauw,” ujar Menpar Arief Yahya.
Hal itu bukan tanpa alasan. Raja Ampat sendiri sudah terkenal diseluruh dunia. Bahkan Raja Ampat masuk kedalam Top World Diving Destinations 2017.
“Intinya Brand yang paling kuat menendors brand lainnya. Sehingga akan mendongkrak pariwisata di Tambrauw,” kata Menpar Arief Yahya.