JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali melakukan gebrakan dalam promosi industri wisata. Menggandeng online travel agent besar di India, MakeMyTrip, mereka akan membuka booth di Ambience Mall New Delhi, dalam misi memperkenalkan berbagai lokasi wisata yang jadi andalan di Indonesia pada 9 – 10 Desember 2017.
Digandengnya perusahaan ini bukan tanpa alasan. Perkara memesan kamar hotel lewat platform online, MakeMyTrip jagoannya. Sebanyak 25% pemesanan kamar hotel di India via online, masuk lewat mereka. Beroperasi sejak 2000, MakeMyTrip punya pengalaman berlimpah soal pariwisata. Baik India maupun internasional.
“Melalui reputasi MakeMyTrip, kami berharap bisa menjaring wisatawan India lebih banyak lagi. Terlebih, India merupakan salah satu negara yang jadi pasar utama dalam pariwisata Indonesia,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Vinsensius Jemadu, Rabu (6/12).
Itu terbukti dari meningkatnya jumlah wisatawan India yang berkunjung ke Indonesia. Sebagai informasi, di periode Januari hingga September 2017, jumlah wisatawan India yang datang ke Indonesia berada di angka 357.522. Angka ini naik 31,07 persen dari tahun sebelumnya.
“Berbagai lokasi wisata nantinya bakal diperkenalkan tak cuma Bali. Beberapa lokasi wisata lain yang tak kalah menarik juga akan dipromosikan,” ungkap Pitana.
Vinsensius menambahkan, dalam consumer selling kali ini, Kemenpar sudah memiliki strategi yang apik. Di kegiatan yang bersifat bussines to consumer, ada beberapa paket yang ditawarkan oleh MakeMyTrip.
“Selain memperkenalkan destinasi wisata, di booth seluas 100 meter persegi nanti, Kemenpar juga akan menampilkan tari tradisional Indonesia untuk memikat pengunjung,” ujar pria yang akrab disapa VJ ini.
Selain itu, lanjut VJ, Kemenpar juga akan memperkenalkan berbagai produk lokal seperti kopi, spa, dan lainnya. Untuk menarik lebih banyak pengunjung, turut diperkenalkan permainan tradisional seperti congklak.
“Dari acara di kota terbesar India ini, Kemenpar berharap target 456.000 kunjungan wisman India dapat tercapai,” pungkas VJ.
Sementara, Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Aksesibilitas Udara, Robert Daniel Waloni menuturkan, di beberapa lokasi wisata, para wisatawan India sudah mendapatkan kemudahan terkait transportasi. Medan (Bandara Kualanamu) contohnya, rute Kualanamu-Chennai sangat potensial mendatangkan semakin banyak wisman ke Indonesia.
“Selain rute Kualanamu-Chennai oleh Batik Air, ada juga rute Bali-Mumbai yang dilayani AirAsia,” ujar Robert.
Menteri Pariwisata Indonesia Arief Yahya memang berkomitmen terus menambah kapasitas kursi ke Indonesia. Dengan begitu ada lebih banyak wisman yang bisa diangkut ke destinasi-destinasi terbaik Indonesia.
Menpar Arief Yahya yang menilai industry tourism itu mirip dengan telecommunication dan transportation. Kuncinya ada di proximity, atau kedekatan.
“Ramayana dan Mahabharata yang sangat popular di Indonesia itu berasal dari India,” ujar Menpar Arief Yahya.
Hal lainnya, india juga punya New Delhi yang notabene merupakan pusat bisnis India nomor satu. Sebanyak 65 persen dari jumlah outbound India berasal dari New Delhi.
“Ini semakin meyakinkan bahwa India, khususnya New Delhi merupakan pasar sangat potensial khususnya untuk memperkenalkan 10 destinasi pariwisata prioritas yang ada di Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya.(*)