PONOROGO – Rangkaian acara dari gelaran akbar Kabupaten Ponorogo “Grebeg Suro” telah menemui titik akhir. Acara yang dimulai sejak 1 September 2018 hingga malam 1 Suro, yang jatuh Selasa (11/9/2018) telah banyak memikat wisatawan untuk menyaksikan rangkaian acarana.
Acara yang digelar untuk memeriahkan ulang tahun Kabupaten Ponorogo yang ke-522 tahun ini juga sekaligus untuk menyambut masukknya bulan Muharram atau 1 Suro dalam penanggalan jawa.
Sebanyak 33 rangkaian acara yang digelar oleh Pemerintah Bumi Reog dalam menyemarakkan Grebeg Suro 2018, diantaranya Festival Nasional Reog Ponorogo, Festival Reog Mini, Kirab Budaya, Bedol Pusaka, Pameran Pusaka dan lainnya.
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menjelaskan acara Grebeg Suro telah terselenggara ratusan tahun lalu dan hanya menjadi tradisi bagi warga lokal. Dimana banyak warga yang merayakan pergantian tahun hijriah dengan begadang berdzikir kepada yang maha kuasa semalam suntuk.
“Melihat animo mayrarakat dan perlu adanya festival untuk lebih memperkenalkan Ponorogo, pada 25 tahun lalu Pemkab Ponorogo menjadikan acara ini menjadi agenda tahunan,” ujarnya.
Dari tahun ke tahun, Grebeg Suro telah mengalami kemajuan yang signifikan, hal ini semata mata untuk lebih meningkatkan kunjungan pariwisata ke Ponorogo. Berbagai peningkatan patut diapresiasi tinggi hasil kerja keras para panitia dan relawan.
“Bertambahnya rangkaian acara, adanya aplikasi smartphone yang memudahkan informasi mengenai acara, city tour oleh Duta Wisata, tiket online, terbentuknya volunteer dan terbitnya majalah Reog adalah salah satu peningkatan dalam perhelatan tahun ini,” ungkap Novita Fitriani, Media Komunikasi Grebeg Suro.
Festival Nasional Reog Nusantara (FNRP) ke 25 adalah salah satu acara yang paling ditunggu di Grebeg Suro 2018 ini. Menampilkan berbagai pelaku seni reog dari berbagai nusantara, FNRP tahun ini diikuti oleh 31 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.
Selama 4 hari, mulai dari Jumat (7/9/2018) pagelaran ini digelar secara kolosal dan sangat megah dan mampu menghipnotis ribuan masyarakat yang menyaksikannya. Berbagai penampilan peserta dengan berbagai cerita beserta iringan musik khas dari Reog Ponorogo menarik berbagai wisatawan lokal maupun luar daerah untuk menyaksikan FNRP tahun ini.
Puncak acara dari grebeg suro ini dimulai dengan kirab pusaka dari kota lama (Makam Bethoro Kathong) ke kota baru Ponorogo (alun-alun). Pemandian pusaka dan perebutan “Bunceng Porak” atau gunungan hasil bumi oleh mayarakat menjadi akhir dari kirab pusaka ini.
Pada malam hari, penampilan ratusan penari reog mampu mengguncangkan panggung utama Grebeg Suro 2018 ini. Sorak sorai para penonton juga turut membuat lokasi acara grebeg suro ini menjadi begitu meriah. Festival Nasional Reog Ponorogo juga menjadi salah satu kemeriahan puncak acara grebeg suro ini. Tak ketinggalan, Pesta kembang api pun memeriahkan langit malam kabupaten Ponorogo.
Harapan dan keinginan diungkapkan oleh para panitia untuk menjadikan Grebeg Suro ini menjadi salah satu Calender of Event (CoE) Kementerian Pariwisata sehingga mampu memperkenalkan festival ini ke kancah internasional.