Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII yang berlangsung awal Agustus lalu telah mendulang sukses mendatangkan wisatawan ke Aceh, kali ini provinsi yang berada di ujung barat terus gencarkan promosi wisata dan budaya, salah satunya ikut menghadirkan kegiatan Gayo Alas Mountain International (GAMI) Festival 2018.
Agenda yang dibalut dengan atraksi wisata dan budaya ini akan mengambil lokasi di salah satu bagian punggung pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 1500 mdpl yang membentang sepanjang Pulau Sumatera, meliputi dataran tinggi Gayo – Alas yang melewati empat kabupaten, yakni Aceh Tengah (Takengon), Bener Meriah (Redelong), Gayo Lues (Blang Kejeren) dan Aceh Tenggara (Kutacane).
Selain terkenal dengan daerah berhawa dingin, dataran tinggi Gayo – Alas juga dianugerahi dengan kondisi alam yang subur, dan sangat ideal sebagai lahan perkebunan kopi dan tanaman hortikultura.
Selain perkebunan kopi rakyat yang terhampar luas, salah satu unggulan daerah dataran tinggi yang ada di Aceh ini juga telah banyak melahirkan seniman yang berhasil mengharumkan nama Aceh dan Indonesia di mata dunia melalui pertunjukkan seni tradisinya, salah satunya tari Saman yang telah diakui dunia melalui UNESCO yang kini terdaftar sebagai khasanah budaya tak benda dunia yang perlu terus diperlihara dan dilestarikan oleh generasi muda.
GAMI Festival 2018 yang mengangkat tema “The Power of Nature” sendiri rencananya akan digelar mulai 14 September hingga 24 November 2018 di Lapangan Musara Alun, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah yang melibatkan 4 kabupaten lainnya, komunitas budaya dan pariwisata serta perwakilan dari Pemerintah (Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota lainnya).
Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menaruh harapan besar kegiatan GAMI Festival 2018 ini akan menuai sukses pascagelaran PKA VII 2018 beberapa waktu yang lalu di Banda Aceh, sekaligus menjadi daya tarik dan pengalaman baru bagi setiap pengunjung untuk merasakan pesona alam dan budaya Gayo Alas.
“Penyelenggaraan GAMI Festival 2018 bertujuan tidak hanya untuk mewujudkan dataran tinggi Gayo sebagai kawasan dynamic agro-ecology dan penggerak ekonomi hijau (Green Economy) di Aceh, tapi juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kawasan berbasis 3A (Agro Forestry, Agro Industry dan Agro Tourism) sesuai potensi daerah, dan mampu menempatkan dataran tinggi Gayo dalam peta destinasi pariwisata nasional,” pungkasnya.
Tak hanya itu, kehadiran GAMI Festival 2018 sebut Nova, nantinya juga dapat mengembalikan citra dataran tinggi gayo khususnya dan Aceh umumnya sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman dan menawan serta meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke dataran tinggi Gayo – Alas.
“Kegiatan wisata budaya ini kita harapkan juga mampu mendorong pembangunan kawasan di poros tengah melalui kegiatan kepariwisataan, kebudayaan dan pertanian, khususnya agroindustri,“ ungkap Nova Iriansyah bersemangat.
Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar menyambut baik dengan terpilihnya Kabupaten Aceh Tengah sebagai tuan rumah pembukaan GAMI Festival 2018.
“Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah merasa bangga karena terpilih sebagai tuan rumah perdana penyelenggaraan pembukaan GAMI Festival 2018 sebagai pintu awal percepatan dan pengembangan kawasan dataran tinggi Gayo – Alas. Kami akan mendukung sepenuhnya penyelenggaraan kegiatan ini di Takengon, bekerjasama dengan semua pihak, khususnya Pemerintah Aceh, Kemenpar RI dan Kemenko PMK RI, serta penutupannya nanti pada tanggal 24 November di Kabupaten Gayo Lues,“ sebut Shabela saat memimpin rapat persiapan GAMI Festivla 2018.
Ini Dia Rangkaian Agenda GAMI Festival 2018
Rentetan rangkaian atraksi wisata alam dan budaya akan digelar selama GAMI Festival 2018 kali ini, meliputi kegiatan launching, Destination Photo Contest, Opening Ceremony, Tarian Massal, Pawai Budaya Gayo Alas, Pentas Wonderful Gayo Alas, Handicraft and Photo Expo, Coffee and Culinary Festival, Lomba Perahu Tradisional, Jet Ski Exhibition, Paramotor Show, Camping 100 Tenda, Festival Panen Kopi, Expedisi Burni Telong, Takengon Rafting, Aceh Bike Cross Country, Gathering Pesona Indonesia, Pacu Kuda Tradisional, Aceh Trail Adventure, Festival Agara, Wisata Arung Jeuram, Pelatihan Pariwisata, Festival Budaya Saman dan atraksi menarik lainnya.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Amiruddin mengungkapkan, penyelenggaraan GAMI Festival 2018 diharapkan menjadi atraksi wisata budaya yang bisa menarik minat setiap wisatawan, sekaligus memperkenalkan dataran tinggi Gayo – Alas sebagai destinasi wisata budaya dan petualang (adventure).
“Penyelenggaraan GAMI Festival 2018 dengan ragam pesona alam dan seni budaya dataran tinggi Gayo – Alas tidak hanya menjadi Top Event Aceh, sebaliknya menjadi Top Event Nasional yang didukung dengan ragam pesona alam dan budaya yang menjadi daya tarik wisatawan nusantara dan mancanegara, seperti Pesona Danau Lut Tawar, Pesona TNG Leuser, Pacuan Kuda Tradisional, Arung Jeuram, Wisata Kebun Kopi, Air Terjun, Wisata Kuliner, dan seni tradisi unik lainnya,“ ungkap Amiruddin.
Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani juga ikut menambahkan, penyelenggaraan GAMI Festival 2018 tidak hanya akan berdampak positif dalam mempromosikan dataran tinggi Gayo – Alas khususnya dan Aceh umumnya sebagai destinasi wisata budaya dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, namun juga menjadi momen penting membangun ekonomi masyarakat melalui kegiatan industri pariwisata berbasis ekonomi kreatif.
“GAMI Festival 2018 menjadi hajatan perdana yang digelar di dataran tinggi Gayo – Alas. Kegiatan ini tentunya bisa menarik kunjungan wisatawan seiring makin dikenalnya Aceh melalui branding wisata “The Light of Aceh”. Tahun 2017 kunjungan wisatawan mencapai sekitar 2.944.169 orang terdiri 2.865.189 wisnus dan 78.980 wisman. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 2.154.249 terdiri dari 2.077.797 wisnus dan 76.452 wisman. Kunjungan wisatawan diprediksikan akan terus bergerak naik pascagelaran PKA VII dan GAMI Festival yang kita targetkan 4 juta orang (wisnus) dan lebih 150 ribu orang (wisman) pada tahun 2018,” papar Rahmadhani.
Pujian GAMI Festival 2018 juga datang langsung dari Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya dimana peluang untuk mempromosikan daerah dapat membantu branding pariwisata Aceh.
“Penyelenggaraan GAMI Festival 2018 tentu sangat bagus. Digelar dengan waktu panjang secara berurutan di empat kabupaten bisa berdampak pada branding pariwisata Aceh. Semua wilayah mendapatkan peluang sama untuk maju,” tutup Menteri asal Banyuwangi.