SEMARANG – Kejuaraan Tenis Junior yang berlangsung di Sasana Ambariwa Raga, Kabupaten Semarang menjadi tujuan para keluarga atlet sebagai destinasi sport tourism.
Hal tersebut disampaikan Direktur Kejuaraan Tenis, Terry, Selasa (1/5/2018). Menurutnya, keluarga para atlet mengisi waktu dengan mengunjungi sejumlah destinasi.
“Yang bertanding ini adalah atlet-atlet junior dari berbagai provinsi di Indonesia. Mereka tidak pernah berjalan sendiri, pasti ada anggota keluarga yang menemani. Saat tidak sedang bertanding, keluarga para atlet berjalan-jalan,” papar Terry.
Dijelaskannya, sejumlah destinasi turut merasakan dampak positif dari kejuaraan berlabel nasional ini.
“Ada beberapa destinasi wisata yang dikunjungi keluarga para atlet. Seperti Candi Gedungsongo, Umbul Mukti, dan lain-lain,” jelas Terry.
Kejuaraan Tenis Junior Kabupaten Semarang ini, memang dibanjiri petenis. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia.
“Jumlah peserta yang ambil bagian sebanyak 197 petenis. Ditambah pelatih serta anggota keluarga, jumlahnya bisa naik tiga kali lipat,” kata Terry.
Dijelaskankanya, peserta berasal dari Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Jawa.
Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, menyambut baik dampak positif dari kegiatan ini.
“Itulah sebuah keunggulan dari sport tourism. Selain menghadirkan prestasi untuk para atlet, destinasi wisata di daerah juga terangkat,” tutur Pitana, didampingi Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Sumarni.
Sedangkan Kabid Pemasaran Area I Kemenpar, Wawan Gunawan, mengatakan, konsep sport tourism bisa dipilih daerah untuk memperkenalkan destinasi wisata.
“Sport tourism adalah salah satu cara untuk mengenalkan destinasi di daerah. Kabupaten Semarang sudah melakukannya melalui tenis. Destinasi mereka ikut terangkat. Dan ini bagus untuk daerah. Tinggal bagaimana mereka mengelola destinasi itu,” kata Wawan.
Sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya, menegaskan dibutuhkan komitmen dari kepala daerah untuk memajukan pariwisata.
“Sport tourism adalah langkah yang tepat. Tapi, untuk memajukan pariwisata sebuah daerah, sangat dibutuhkan komitmen CEO di daerah, dalam hal ini gubernur, walikota, atau bupati,” katanya.
Dijelaskan Menteri Pariwisata, komitmen CEO bisa menentukan arah kebijakan untuk pariwisata.
“Jika kepala daerah komit terhadap pariwisata, bisa saja event sport tourism yang digelar menjadi berkelas internasional. Strategi ini sudah banyak diterapkan. Seperti Bintan Triathlon, Surfing Pro Krui, dan lainnya,” katanya.
Menurut Menpar, sport tourism yang dikelola dengan baik, selalu mampu menghadirkan wisatawan. “Kita selalu mendukung sport tourism. Karena dampaknya untuk pariwisata sangat baik,” ujar menteri asal Banyuwangi itu.