BANDA ACEH – Pariwisata Aceh kian menggeliat. Komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan semakin terlihat. Tahun 2018 ini, Pemerintah Aceh menargetkan kunjungan 100 ribu wisatawan mancanegara (wisman).

“Kunjungan wisatawan terus meningkat seiring makin dikenalnya Aceh sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman dan menawan. Tahun 2017 kunjungan wisatawan mencapai sekitar 2.948.955 orang terdiri 2.865.189 wisnus dan 83.766 wisman. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 2.154.249 terdiri dari 2.077.797 wisnus dan 76.452 wisman. Dan tahun 2018 ditargetkan 100 ribu wisman,” tutur Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf di Banda Aceh, Selasa (1/5/2018).

Irwandi Yusuf menyebutkan pariwisata Aceh bakal maju di masa mendatang. Karena, potensinya cukup besar dan beraneka ragam. Menurutnya, sektor pariwisata Aceh memiliki kelebihan dibandingkan dengan destinasi wisata daerah lain.

“Banyak daya tarik untuk wisatawan berkunjung ke Banda Aceh. Seperti destinasi cagar budaya, wisata islami, hingga cita rasa kuliner. Semua mendukung kemajuan sektor pariwisata,” ujarnya.

Diterangkannya, sektor investasi dan pariwisata menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Aceh. “Kekayaan alam dan budaya Aceh dengan segala pesona dan keunikannya, akan menjadi prioritas pengembangan. Promosi dilakukan dengan tetap mengedepankan prinsip pelestarian lingkungan dan penguatan nilai-nilai budaya Aceh yang Islami,” ungkap Irwandi Yusuf.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Amiruddin, menambahkan, serangkaian atraksi wisata unik dan menarik akan digelar sepanjang 2018. Semua pihak akan dilibatkan. Mulai dari komunitas pariwisata hingga peran Pemerintah Kabupaten/Kota. Semuanya akan dirangkum dalam Calendar of Event (COE) Aceh 2018. Semua atraksi wisata tersebut telah dikemas dan dikurasi. Oleh sebab itu, diharapkan akan menjadi daya tarik wisata unggulan.

“Kita harap Calendar Oef Event Aceh tidak hanya mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung, tetapi juga membangun semangat entrepreneurship bagi setiap pelaku industri pariwisata di daerah, dan mampu menciptakan kenangan khusus bagi setiap wisatawan yang hadir,” sebut Amiruddin.

Event-event unggulan yang disiapkan antara lain Aceh Internasional Marathon, Aceh International Freediving di Sabang, Aceh Internasional Surfing Championship di Simeulue, dan dua event yang masuk dalam 100 Top Event Nasional, Aceh Culinary Festival dan Aceh International Rapa’i Festival.

Industri pariwisata Aceh memang sedang menggeliat. Hal ini juga dibarengi dengan semakin viralnya pariwisata Aceh di dunia maya yang mengangkat branding “Cahaya Aceh” dan “The Light of Aceh”.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi komitmen CEO Pemerintah Provinsi Aceh yang menyadari sektor pariwisata menjadi sektor unggulan. Menurutnya, Peran CEO atau Gubernur, Bupati, Walikota, itu menentukan 50% kesuksesan daerah dalam membangun sektor pariwisata.

“Di awali dengan komitmen orang nomor satu di daerah itu, maka semua program dengan mudah akan berjalan. Begitu pun sebaliknya. Karena tugas pemimpin itu menentukan arah dan mengalokasikan sumberdaya,” ujar Menpar Arief.

Keseriusan CEO akan terlihat dari bagaimana Pemda memprioritaskan sumber daya dan anggaran mereka di pariwisata. Contoh mudahnya adalah mengenai besaran anggaran untuk pariwisata, dan apakah pemilihan Kepala Dinas Pariwisata-nya sudah yang terbaik.

“Kalau mau berterus-terang, saya hanya akan bantu provinsi, kabupaten/kota yang gubernur atau bupati/walikota yang benar-benar committed dan konsisten membangun pariwisata,” kata Menpar Arief Yahya.

BAGIKAN
Admin
GenPINews.com merupakan buah karya dari Generasi Piknik Indonesia yang dikelola oleh Tim Redaksi GenPI News Indonesia dengan jaringan yang ada di seluruh Indonesia.

Tinggalkan Balasan