JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus mengeksplor pasar wisatawan Tiongkok. Promosi seni dan budaya Indonesia menjadi ujung tombaknya. Kali ini, promo dilakukan lewat Nusantara Nanjing 2018 yang akan berlangsung di Wanda Plaza Nanjing, Tiongkok, 30 April hingga 1 Mei 2018.
Nusantara Nanjing 2018 merupakan hasil kerja sama Kemenpar dengan Persatuan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) cabang Nanjing. Kegiatan ini dibalut dalam tema ‘Bhinneka Tunggal Ika’. Berbagai aktivitas seru dan suguhan budaya akan ditampilkan di Nusantara Nanjing 2018.
“Tiongkok merupakan fokus pasar pariwisata Indonesia. Makanya promosi akan terus dilakukan disetiap kesempatan. Selain itu, ajang ini menjadi peluang emas bagi pemuda Indonesia. Terutama untuk menampilkan kecantikan budaya dan tradisi Wonderful Indonesia,” kata Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, didampingi Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Regional I Kemenpar Vinsensius Jemandu, di Jakarta, Senin (16/4/2018).
Nusantara Nanjing 2018 diharapkan bisa membuat Tiongkok, khususnya Kota Nanjing, lebih mengenal Indonesia. Sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia.
“Nusantara Nanjing 2018 adalah even yang tepat untuk merasakan atmosfer Indonesia sesungguhnya. Kami akan membuat masyarakat Kota Nanjing yang datang ke Nusantara Nanjing 2018 merasa seperti berada di Indonesia,” ujar Pitana.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Regional I Kemenpar Vinsensius Jemandu menambahkan, kegiatan ini adalah ajang untuk menunjukkan besarnya kebudayaan Indonesia yang keberagaman. Mendukung hal tersebut beragam tarian Indonesia dari Sabang sampai Merauke ditampilkan diajang tersebut.
Acara tersebut akan dikemas dalam berbagai keindahan dan keberagaman nusantara. Semuanya akan dikemas secara apik, meliputi perlombaan olah raga, pertunjukan seni, tarian, teater, pertunjukan musik, dan kuliner.
“Masyarakat Kota Nanjing dapat langsung mempelajari seni yang ditampilkan di sana. Target peserta yang hadir pada kegiatan tersebut adalah 1.000 pengunjung. Jumlah itu terdiri dari berbagai kalangan. Seperti, mahasiswa Indonesia di Taiwan, mahasiswa Taiwan, mahasiswa internasional, serta masyarakat umum,” ujar pria yang akrab disapa VJ tersebut.
Terpisah, Ketua Pelaksana Nusantara Nanjing 2018 Dewangga Tri Wandana mengatakan, acara tersebut merupakan komitmen PPIT cabang Nanjing untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia. Sehingga berimbas langsung pada kunjungan wisatawan dari Tiongkok khususnya Nanjing.
Dalam gelaran ini, panita akan menampilkan beberapa kesenian dari berbagai daerah. Seperti Tari Saman, Tari Piring, Tari Badindin, Tari Jepen, Tari Kecak, Tari Topeng, Tari Kreasi Papua, serta tari traditional lainnya. Begitu juga dengan Angklung dan Pencak Silat telah siap memukau publik Kota Nanjing.
“Kita juga libatkan para wisatawan mancanegara. Nantinya mereka akan diajak menari bersama. Sehingga mereka pun akan semakin merasakan kayanya budaya Indonesia,” kata Wandana.
Belum cukup sampai disitu. Terdapat juga pameran yang menampilkan berbagai macam kebudayaan Indonesia. Seperti rumah adat, baju adat, juga benda-benda bersejarah. Begitu juga Pameran fotografi, pameran Lukisan dan Kaligrafi, serta pameran Seni Rupa ikut ditampilkan. Pojok Pujasera yang menampilkan kuliner Nusantara juga dihadirkan untuk menarik minat pengunjung.
“Yang pasti seru dan Indonesia sekali. Pokoknya kami akan bawa Bhinneka Tunggal Ika di Kota Nanjing,” tambah Wandana.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik penyelenggaraan Nanjing 2018. Menurutnya, promosi Wonderful Indonesia dalam kegiatan itu sangat penting. Sebab, seni dan budaya merupakan nilai jual utama untuk menarik wisatawan Taiwan ke Indonesia.
“Saat ini Tiongkok menjadi fokus utama pasar pariwisata Indonesia. Karena Tiongkok merupakan pasar potensial. Penetrasi seperti ini harus terus kita lakukan,” kata Menpar Arief Yahya.
Berdasarkan data International Luxury Travel Market Asia (ILTMA), wisatawan Tiongkok menduduki ranking pertama di pasar belanja global. ILTMA mencatat rata-rata wisatawan Tiongkok membelanjakan uang hingga USD 1.139 per perjalanan atau setara Rp 15 juta (USD=Rp13.476).
“Berarti, sangat wajar kalau pemerintah membidik serius wisatawan Great China, termasuk Taiwan,” tambahnya
Pemerintah sendiri menargetkan jumlah kunjungan wisman yang besar dari Tiongkok di tahun ini. Tiongkok ditargetkan bisa menyumbang wisman sebanyak 2.037.000 orang di tahun 2018.
Selain itu adanya penerbangan langsung diharapkan turut mendongkrak kunjungan wisatawan asal Tiongkok.
“Koneksivitas penerbangan langsung dari negara-negara sumber wisman ke objek wisata unggulan di tanah air menjadi fokus kami untuk segera ditingkatkan,” pungkasnya.