MATARAM – Deputi Bidang Pemasaran I pada Kementerian Pariwisata RI, I Gde Pitana, Kamis (22/2) menyampaikan, salah satu kelemahan sektor pariwisata di suatu daerah kurang dikenal karena kurangnya promosi.
Padahal suatu potensi daerah akan menjadi besar dan dikenal, kalau dibesarkan dan jika dipromosikan terutama melalui promosi daring (online).
Oleh sebab itu menurutnya, patut berterima kasih kepada semua pihak yang telah mempromosikan daerah menggunakan sistem daring. Terlebih, saat ini adanya konektivitas internet, dimana hampir 80 persen orang mencari refrensi tentang pariwisata suatu daerah atau negara melalui media daring.
“Promosi melalui media online juga akan cepat mendorong persepsi wisatawan tentang pariwisata, sebab persepsi itu lebih besar pengaruhnya daripada realitas,” ungkapnya saat rapat persiapan even Festival Pesona Tambora (FPT).
Dia mengimbau kepada semua pihak supaya terus promosikan potensi pariwisatanya melalui media baik daring, elektronik dan cetak.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata NTB, HL. Mohammad Faozal memaparkan, terkait even Festival Pesona Tambora (FPT). Dikatakannya, event tersebut telah digelar dua kali dan sukses menarik minat dan perhatian dunia.
“Even itu mampu datangkan wisatawan untuk melakukan kunjungan, baik nasional maupun mancanegara,” kata dia.
Festival Pesona Tambora (FPT) sendiri merupakan even tahunan, yang dilaksanakan Pemprov NTB melalui Dinas Pariwisata. Pertama kali pada 2015, dihelat Festival Tambora Menyapa Dunia, dimana saat itu sekaligus memperingati 201 tahun Gunung Tambora di Pulau Sumbawa meletus.
“Sejak pertama kali digelar pada 2015, FTP sukses menarik perhatian dan minat wisatawan nusantara maupun mancanegara. Mereka datang menyaksikan langsung ikon pariwisata Pulau Sumbawa,” ujarnya.
Lebih jauh dikatakan bukan hanya Tambora, tapi potensi sektor pariwisata lain di Sumbawa juga bisa terangkat seperti Pulau Lombok.
Berkembangnya isu atau kesan terjadi disparitas terkait pembangunan antara Pulau Lombok dan Sumbawa, terutama sektor pariwisata. Kadis Pariwisata NTB menampik akan hal itu.
Diungkapkannya, pada kalender even Dispar NTB, selain FPT juga akan dilaksanakan Festival Moyo, Mantar dan Lakey Kabupaten Dompu sebagai bagian dari upaya mengangkat dan mempromosikan pariwisata Pulau Sumbawa.
“Kita ingin pelaksanaan FPT bisa lebih sukses menarik kunjungan wisatawan serta mendorong FPT sebagai wonderful pariwisata Indonesia,” tegasnya.
Fauzal menambahkan, selain itu salah satu kekuatan dari FPT adalah di dalamnya terdapat cerita dan sejarah, bagaimana kedahsyatan tragedi meletusnya Gunung Tambora yang tidak saja berdampak bagi Indonesia, tapi juga jauh sampai Eropa.