LABUAN BAJO – Kekuatan unsur Penthahelix dalam mendukung pariwisata Indonesia terjadi lagi di Labuan Bajo. PT.Kalbe Farma dengan produk Hydro Coco menggelar Trip Wonderful Indonesia ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), 12 hingga 14 Januari 2017.

“Ini adalah komitmen kami untuk terus mengibarkan co-branding Wonderful Indonesia di salah satu destinasi prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar,Red) yakni Labuan Bajo. Dengan membawa media para pemenang lomba menulis, kami berharap branding Kemenpar dan produk kaki Hydro Coco terus bersinergi mempromosikan tanah air,” ujar Head of Marketing Kalbe Beverages PT. Kalbe Farma Arwin N. Hutasoit.

Hydro Coco dengan branding Wonderful Indonesia mengajak tiga jawara lomba nulis yang digelar oleh PT.Kalbe Farma, beberapa waktu lalu. Para pemenang yang diboyong dari tiga media adalah Andi Mardana dari Majalah Kartini.

Andi menjadi pemenang dengan tulisannya berjudul Kekayaan Alam yang Melimpah dan Eksotisme Indonesia, selain itu ada Eni Kartinah dari Media Indonesia dengan karyanya berjudul Kalbe dukung Kampanye Wonderful Indonesia.

Sementara pemenang ketiga adalah Wayan Diananto dengan tulisannya berjuduk Manfaat Air Kelapa Muda dari Sumber Vitamin C hingga Kolagen.

“Seperti apa yang sering diungkapkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, membangun pariwisata Indonesia bukan hanya tugas pemerintah, namun kami sebagai pelaku bisnis dan media juga menjadi unsur yang penting dalam peningkatan branding,” katanya.

Seperti diketahui, Ikon-ikon pariwisata Indonesia bakalan semakin ngehits di 2018. Media promosi mereka semakin lebar. Bramdjng Wonderful Indonesia kini bisa dijumpai dimana saja. Salah satu branding besar ini dilakukan oleh PT. Kalbe Farma.

Caranya, ikon-ikon milik Wonderful Indonesia digunakan sebagai tema kemasan brand Hydro Coco. Coba bayangkan saja, berapa banyak dan luas ikon destinasi pariwisata ini yang akan tersebar bersama Hydro Coco.

Lebih efektif lagi, ikon-ikon destinasi tersebut langsung diterima oleh konsumen.

“Kekayaan alam Indonesia sangat luar biasa. Kami juga ingin mendukung kampanye pariwisata yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata. Dengan menggunakan ikon Wonderfull Indonesia sebagai tema kemasan, kami berharap gemanya akan semakin kencang,” ujar pria yang hobi bernyanyi ini.

Sedikitnya ada empat destinasi yang akan digunakan sebagai tema kemasan Hydro Coco. Destinasi itu diantaranya Pulau Padar (Labuan Bajo) dan Raja Ampat (Papua). Spot-spot tersebut akan dilengkapi 2 destinasi dari Nusa Penida, Bali, yaitu Broken Beach dan Pantai Atuh.

Arwin menjelaskan, nuansa pantai ditampilkan lantaran Hydro Coco menggunakan air kelapa asli dari Kepulauan Riau. “Kemasan tematik Wonderfull Indonesia ini bentuk persembahan Hydro Coco untuk negeri ini. Sebab, Hydro Coco menggunakan bahan-bahan berkualitas dari bumi Indonesia. Dengan kemasan tematik ini, Hydro Coco juga ingin menegaskan statusnya sebagai produk asli Indonesia,” jelasnya.

Memanfaatkan kekayaan alam Indonesia, Hydro Coco disajikan tanpa bahan pengawet. Produk ini juga tidak memakai pemanis buatan juga pewarna sintetis. Pembuatannya dilakukan secara higienis dengan teknologi modern.

Arwin juga mengatakan, co-branding ini merupakan lanjutan dari program-program sebelumnya. Dari 4 ikon Wonderfull Indonesia, Hydro Coco saat ini menggulirkan edisi Labuan Bajo.

“Kegiatan Trip ini lanjutan dari program Hydro Coco dengan Kemenpar. Tema yang digulirkan kali ini Labuan Bajo. Destinasi Pulau Padar di Labuan Bajo sudah menghiasi kemasan Hydro Coco. Ikon ini akan membuat kemasan Hydro Coco semakin sempurna,” kata pria asli Medan itu.

Arwin menerangkan, wilayah Labuan Bajo sangat terkenal dengan eksotismenya. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan pihaknya memilih trip dan gambar Pulau Padar di kemasan.

“Penetapan Labuan Bajo sudah dilakukan bersama-sama dan juga atas koordinasi kami dengan Kementerian Pariwisata. Semua juga sudah mengakui keindahannya, setelah kami menyaksikannya sendiri, ini karunia Tuhan yang perlu disyukuri dan dijaga oleh bangsa Indonesia,” terangnya.

Kecantikan Pulau Padar, Labuan Bajo, bisa diibaratkan surga. Hamparan bukit yang bercabang-cabang seolah membelah lautan. Saking eksotisnya, pulau ini pun digunakan sebagai background uang pecahan Rp.50 ribu keluaran 2016. Aksesibilitasnya juga mudah. Berada di bagian terluar, pulau ini ditempuh 3,5 jam dari Kota Labuan Bajo. Sepanjang jalan dijamin tidak akan bosan karena view-nya oke.

“Melalui sinergi co-branding tersebut, kami ingin mengenalkan destinasi Labuan Bajo secara global. Akses ke sana mudah dan fasilitas pendukungnya bagus. Hotel dan penginapannya ada banyak, lalu harganya tidak mahal. Hal inilah yang membuak kemi semakin tertaik. Kami berharap, semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke sana.Bagaimanapun, inilah tujuan kami,” tambah Arwin.

Sepanjang 2017 lalu, sebanyak 122.000 wisatawan sudah berkunjung ke Labuan Bajo. Jumlah itu pun naik 48,8% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2016, wilayah ini hanya dikunjungi 82.000 wisatawan. Lebih menarik lagi, dari total 122.000 pengunjung sebanyak 65% merupakan wisatawan mancanegara. Sisanya 35% adalah wisatawan nusantara.

“Sinergi ini sangat positif. Bagaimanapun, konsumen Hydro Coco sangat banyak. Pasar mereka mulai dari lokal sampai mancanegara. Untuk itu, kami memberikan apresiasi kepada Hydro Coco. Sebab, co-branding ini terus berkembang,” ujar Staff Ahli Menteri Pariwisata Esthy Reko Astuti.

Sebelum berlabel Wonderfull Indonesia, co-branding ini awalnya bernama Exotic Indonesia. Program Excotic Indonesia sendiri sudah bergulir sejak Agustus 2017. Konsepnya relatif sama, yaitu mengangkat ikon-ikon destinasi pariwisata di Indonesia.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengucapkan terima kasih kepada Hydro Coco atas terus dikibarkannha branding Wonderful Indonesia. Pentahelix! itulah jurus lima unsur yang oleh Menpar Arief Yahya disebut sebagai penentu kesuksesan pariwisata.

“Rumusnya ABCGM, Academician, Business, Community, Government, Media. Lima unsur itu harus kompak, saling support, membangun iklim pariwisata yang kondusif, dan ini yang juga sudah dilakukan Hydro Coco,” sebut Menpar Arief Yahya.

Menteri asli Banyuwangi ini menjelaskan bahwa  sinergi ini biasa disebut dengan Pentahelix. Semua Kemenpar rangkul untuk mengembangkan pariwisata Indonesia, khususnya dalam mewujudkan target 2017 hingga 2019.

“Semua unsur harus melihat, menyentuh, merasa, mendengar dan menemukan langsung sensasi keajaiban alam dan keindahan negri kita ke seluruh penjuru dunia,”katanya.(*)

BAGIKAN
Admin
GenPINews.com merupakan buah karya dari Generasi Piknik Indonesia yang dikelola oleh Tim Redaksi GenPI News Indonesia dengan jaringan yang ada di seluruh Indonesia.

Tinggalkan Balasan