BANDA ACEH – Museum Tsunami Aceh selama 4 tahun ini telah melaksanakan beberapa kajian, diantaranya tentang 10 koleksi tsunami, tentang pengalaman-pengalam tsunami dari kalangan tokoh, kajian lokasi terdampak tsunami dan pengalaman tsunami dari kalangan masyarakat umum.

Tahun ini, Museum Tsunami menggelar seminar kajian yang kedua yang digelar selama 2 hari, 5-6 Oktober dengan tujuan berbagi informasi terkait bencana alam terutama tsunami bagi masyarakat umum terutama generasi mendatang menjadi generasi tanggap bencana.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, M. Syahputra AZ dalam laporan dengan tema “Kebencanaan” yang berlangsung di Grand Permata Hati Hotel, Rabu, 5 Oktober 2022.

“Dalam seminar ini kita telah mengundang 6 narasumber yang akan memaparkan materi dengan tema kebencanaa. Dengan jumlah peserta 50 orang, dari Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh dan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, serta dari lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh,” ungkap Syahputra.

Syahputra juga menuturkan terima kasih kepada para narasumber yang telah hadir pada hari ini, seluruh staf Museum Tsunami Aceh, dan juga kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras. Semoga acara hari ini berjalan sukses dan bermanfaat bagi kita semua.

Dengan adanya seminar kajian koleksi ini, maka diharapkan semakin meningkatkan kesadaran dan informasi bagi masyarakat untuk waspada terhadap setiap bencana yang menimpa, terutama bencana tsunami agar dapat meminimalisir adanya korban ketika terjadi bencana baik korban jiwa maupun harta benda serta menjadikan Museum Tsunami Aceh sebagai sarana edukasi dan penelitian.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal dalam sambutannya menyebutkan, Aceh memiliki memori terhadap bencana besar yang memilukan yaitu tsunami. Apabila memori tersebut hilang maka memori kewaspadaan terhadap bencana juga terlupakan.

“Maka langkah siaga kita tidak hanya mengenang namun saling berbagi pengalaman bencana sebagai cara agar kita mampu selamat, bertahan dan bangkit akibat dampak bencana” sebut Almuniza.

Almuniza, juga berharap, dengan adanya kegiatan dengan tema “Kebencanaan” ini, dapat menjadikan masyarakat serta generasi muda yang aware terhadap bencana. Mengingat Aceh berada di posisi ring of fire, yang sewaktu-waktu tanpa kita sadari bencana gempa dan tsunami dapat menimpa kita kapan saja.

“Pengetahuan serta kewaspadaan juga perlu ditingkatkan guna meminimalisir adanya korban jika bencana tersebut terjadi lagi dimasa yang akan datang” tutup Almuniza.

Hadir juga sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut Yarmen Dinamika, Muhammad Ihwan dan Didik Sugiyanto. Adapun untuk narasumber pada hari Kamis, 6 Oktober 2022 menghadirkan Muzailin Affan, Ambo Asse Ajis, dan Fazli.

SHARE
Admin
GenPINews.com merupakan buah karya dari Generasi Piknik Indonesia yang dikelola oleh Tim Redaksi GenPI News Indonesia dengan jaringan yang ada di seluruh Indonesia.

Leave a Reply