Lomba balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) 2017 di Sumatera Barat, 18-26 November siap digelar dan dipastikan diikuti sekira 103 pebalap dari 29 negara yang mengawali balapan di depan Istano Basa Pagaruyung, Tanah Datar. Digelarnya kejuaraan internasional ini diharapkan mampu meraih wisatawan manca negara ke Sumatera Barat sebanyak 100 ribu orang untuk tahun ini. Sedangkan untuk wisatawan nusantara ditargetkan mampu menembus angka delapan juta.
Tim yang akan bertarung TdS 2017 adalah United Bike Kencana Indonesia, Terengganu Cycling Team Malaysia, KFC Cycling Team Indonesia, 7 Eleven Filipina, Thailand Continental Cycling Team, Padang Roadbike Bank Nagari, VIB Bikes Bahrain, BRCC Banyuwangi. Berikutnya Gapyeong Cycling Team Korea, Embarce The World Cycling Jerman, Tabriz Shahrdary Team Iran, Qinghai Tianyoude Cycling Team China, Team Sapura Cycling Malaysia, Bike Life -Dong Nai, Team Procyclingstats.com, CCN Cycling Team Indonesia, PGN Indonesia dan Selection of Wjicf. Jepang.
Start balapan edisi ke sembilan yang didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata ini berbeda dengan sebelumnya. Bukan tanpa alasan kejuaraan yang masuk kalender UCI dengan level 2.2 dimulai dari Tanah Datar karena disitu ada istana yang merupakan salah satu ikon Ranah Minang.
“Ada 19 tim yang turun di Tour de Singkarak 2017 yang terdiri dari sembilan tim kontinental dan 10 tim undangan termasuk lima tim dari Indonesia. Semuanya telah datang di sini,” kata Race Director Jamaluddin Mahmood saat memberikan penjelasan.
Kesiapan tim ternyata didukung penuh dengan persiapan di lapangan seperti yang disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit. Menurut dia, secara teknis persiapan sudah tidak ada masalah dan yang belum tuntas diharapkan selesai sesuai jadwal.
“Memang masih ada perbaikan jalan di Solok Selatan dan saya saat ini terus melakukan komunikasi ke Bupati. Semoga pada hari H (etape lima), jalan bisa digunakan untuk kejuaraan internasional ini,” katanya.
Nasrul Abit mengatakan jika balapan tahun ini ada 18 kabupetan/kota di Sumatera Barat yang dilewati. Hanya satu kabupetan yang tidak dilewati yaitu Mentawai. Sepanjang perjalanan, pebalap akan disuguhkan lokasi wisata yang selama ini menjadi ikon Ranah Minang.
Pengenalan wisata ini sangat didukung penuh Kementerian Pariwisata. Melalui Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esty Reko Astuty menyamput positif persiapan yang dilakukan oleh tuan rumah Sumatera Barat. Apalagi kejuaraan ini dimulai di salah satu ikon Ranah Minang yaitu Istano Basa Pagaruyung.
“Tujuan utamanya memang untuk mengenalkan destinasi wisata terutama di Sumatera Barat. Berhubung menggandeng sport, maka harus dilakukan secara profesional. Makanya kami menggandeng pak Jamal (Race Director), UCI bahkan pernah menggandeng ASO,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma mengaku bangga wilayahnya menjadi pembuka kejuaraan bergengsi yang masuk edisi ke sembilan ini. Menurut dia, TdS memang memberi dampak positif pada kunjungan wisata maupun perkembangan fasilitas pendukung termasuk hotel.
“Salah satu yang indah di dunia ada di sini yaitu Istano Basa Pagaruyung. Dengan adanya TdS perkembangan hotel juga pesat dan selalu penuh. Ini salah satu dampak positif yang kami dapat,” katanya.