RAMAINYA kunjungan wisata dari pengunjung kebeberapa objek wisata yang ada di Tanahdatar juga berimbas bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Peningkatan tersebut bahkan melonjak tajam selama liburan lebaran kemarin.
Kadisparpora Tanahdatar Edi susanto, Jumat (29/6) mengungkapkan, realisasi PAD Tanahdatar dari bidang wisata hingga kemarin sudah mencapai 53,99 persen dari target yang ditetapkan selama tahun 2018 ini sebanyak Rp 6 miliar.
“Artinya, hingga pertengahan tahun ini realisasi PAD sudah mencapai Rp 3,2 M. jumlah tersebut naik selama libur lebaran kemarin. Khusus di objek wisata Istano Basa Pagaruyuang sendiri PAD dari hasil karcis sebesar Rp 1,5 miliar,” terangnya.
Edi menjelaskan, khusus pengunjung Istano Basa Pagaruyuang, jumlah kunjungan tahun ini meroket dari tahun sebelumnya sekitar 21 ribuan. Jika pada tahunj sebelumnya jumlah pengunjung sebanyak 97 ribu, lebaran tahun ini naik menjadi 118 ribu.
“Untuk secara umum, jumlah total pengunjung ke beberapa objek wisata di Tanahdatar selama liburan atau dari tanggal 9-20 Juni kemarin mencapai 169 ribu pengunjung. Data tersebut berdasarkan hasil laporan pengelola masing-masing objek wisata dan karcis yang habis,” ujarnya.
Beberapa objek wisata besar dan primadona selain Istano Basa Pagaruyuang, di Tanahdatar menjadi unggulan dalam lebaran kali ini. Seperti objek wisata Batu Angkek-angkek di Sungayang jumlah pengunjung sekitar 1.237 orang, di Puncak Pato Lintaubuo Utara mencapai 10 ribu pengunjung, Air Terjun Lembah Anai juga mencapai 10 ribu lebih, Tanjung Mutiara di danau Singkarak jumlah pengunjung mencapai 11.300 an.
Sedangkan di objek wisata Nagari Terindah Pariangan terpantau sebanyak 26 ribu pengunjung, Kincir Kembar Tiga di Ombilin sebanyak 3000-an, Puncak Aua Sarumpun berkisar 3500 pengunjung, pemandian air hangat di Padang Gantiang mencapai 5000, Rumah pohon di Tabek Patah mencapai 6500, dan Panorama Tabek Patah sendiri mencapai 5500-an.
“Berdasarkan tiket, serta monitoring dan laporan yang kita terima, jumlah pengunjung tahun ini di seluruh objek wisata naik, dan meningkat dari tahun-tahun sebelumnya,” jelas Edi.
Peningkatan itu sendiri jelas Edi, tidak terlepas dari peranan para pelaku pariwisata sendiri. Baik yang mempromosikan pariwisata secara online di media social hingga dari mulut ke mulut.
“Untuk mengejar PAD kita selanjutnya, kita akan memanfaatkan waktu hingga akhir tahun dengan iven-iven yang sudah ada di kalender iven kita, dan juga memanfaatkan liburan akhir tahun nanti. Hingga saat ini jumlah pengunjung masih didominasi oleh wisatawan lokal. Dan biasanya, liburan akhir tahun akan banyak wisatawan mancanegara,” katanya.
Meski sempat terjadi beberapa kendala, seperti matinya air PDAM di objek wisata Istano Basa Pagaruyuang selama empat hari, namun tidak menurunkan minat pengunjung untuk datang ke objek wisata bersejarah tersebut. Bahkan, sejak lebaran kedua kemarin, jumlah pengunjung sempat tercatat selama 15 ribu satu hari.
“Kita juga berkoordinasi dengan warga setempat dalam pengelolaan parker, hingga kendaraan tidak menyebabkan terjadinya kemacetan di objek wisata tersebut,” pungkas Edi.