BANDA ACEH – Otoritas Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, menyatakan setiap maskapai penerbangan yang membuka rute baru baik domestik maupun internasional di Aceh akan mendapatkan insentif. Wujud insentif bisa beragam dengan tujuan meringankan beban maskapai.
Manajer Operasi Bandara Internasional SIM, Surkani di Aceh Besar, mengatakan insentif tersebut diberikan dalam upaya PT Angkasa Pura II (Persero) mendorong peningkatan lalu lintas transportasi udara di provinsi tersebut.
“Sesuai instruksi dari pimpinan kami di tahun lalu, bila perlu maskapai penerbangan kita beri insentif seperti biaya parkir pesawat,” ujar dia, Kamis (8/3/2018).
Ia menjelaskan pemberian insentif landing fee atau pembebasan biaya pendaratan pesawat selama kurun waktu beberapa bulan di tahun yang sama, dan kebijakan lain dengan tujuan untuk mempermudah operator penerbangan.
Bandara setempat sedikitnya melakukan aktivitas pergerakan pesawat 30 kali terbang dengan melayani lima rute domestik dan dua rute internasional. Penerbangannya ke Medan, Batam, Cengkareng, Jakarta, dan Surabaya dengan empat operator yaitu Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, dan Citilink.
Lalu penerbangan dari Aceh dengan tujuan keluar negeri, seperti rute Kuala Lumpur dan Penang yang dilayani oleh dua operator milik negeri jiran Malaysia, yakni AirAsia dan Firefly.
Dirut PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin membeberkan program insentif khusus yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan utilisasi pesawat maskapai maupun alat produksi di 13 bandara yang dikelola oleh perseroan.
“Ke depan, pola pemberian insentif ini akan terus dilakukan. Baik cash incentive, maupun noncash incentive,” katanya.
Dia menjelaskan, noncash incentive, bisa dalam bentuk joint promotion dengan cara publikasi secara gratis lewat media-media promosi di bandara. Dengan demikian informasi rute-rute maskapai dapat diketahui publik.