SERANG – Masyarakat Serang, Banten, bersiaplah. Pada 30 April nanti, ribuan masyarakat Suku Baduy Dalam dan Luar bakal turun gunung membanjiri Kota Serang.

Tapi jangan berpikiran negatif ya. Masyarakat Baduy datang untuk menghantarkan hasil bumi ke Gubernur Banten.

Prosesi ini disebut dengan Seba. Ini bukan prosesi biasa loh. Masyarakat Baduy sudah melakukan kegiatan sejak ratusan tahun lalu.

Prosesi Seba Baduy selalu menarik. Dari pertapaan mereka di Luewidamar, Bumi Kanekes, masyarakat Baduy berjalan kaki membawa hasil bumi.

Mereka menyusuri persawahan, naik turun gunung, keluar masuk hutan dan kampung. Tujuannya adalah Ibu Kota Provinsi Banten. Mau tau jarak yang ditempuh? Kurang lebih 115 kilometer.

“Ini merupakan perjalanan spiritual suku adat Baduy. Sebagai penutup ritual Kawalu, yaitu ritual berpuasa selama tiga bulan. Perjalanan tersebut mencerminkan kesederhanaan dan keikhlasan yang kental sarat makna budaya leluhurnya. Masyarakat Baduy yang terkenal tertutup akan keluar berbaur dengan masyarakat umum. Ini yang menarik,” papar Kepala Dinas Pariwisata Banten, Eneng Nurcahyati, Senin (5/3/2018).

Menurut Eneng, tradisi ini dijadikan simbol atau identitas budaya di Provinsi Banten. Sebab, Banten adalah salah satu daerah yang memiliki ragam budaya unik. Banten juga selalu menjaga kearifan lokal.

Sejumlah persiapan dilakukan untuk menyambut warga Suku Baduy. Beragam pertunjukan budaya akan ikut disuguhkan. Mulai dari tari-tarian, marching band, wayang golek, dan layar tancap dihadirkan. Hiburan super meriah akan mewarnai perhelatan tersebut.

“Sampai saat ini persiapan masih kita matangkan. Kami ingin tampilkan yang terbaik. Kami ingin wisatawan lebih terhibur. Sehingga budaya Banten yang kaya dapat lebih dikenal wisatawan,” beber Eneng.

Karenanya, Eneng mengajak wisatawan untuk datang ke Kota Serang. Wisatawan diajak menjadi saksi kekhidmatan, kesakralan, serta keindahan Seba Baduy. Sehingga nantinya wisatawan memahami kearifan lokal budaya masyarakat Baduy.

“Yang pasti banyak keseruan dengan menyaksikan langsung tradisi Seba ini. Selain terhibur, wisatawan akan melihat gambaran keteguhan dan kesederhanaan dari sikap dan penampilan masyarakat adat Baduy,” terang Eneng.

Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana, didampingi Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata 1 (Jawa), Wawan Gunawan, mengatakan, Seba Baduy merupakan salah satu destinasi wisata budaya favorit yang dimiliki Provinsi Banten.

“Budaya itu semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan. Selaras dengan itu, keunikan masyarakat Baduy yang menjaga kuat tradisinya justru menjadi kekuatan sendiri yang bernilai jual wisata tinggi,” terangnya.

“Kemenpar berkomitmen untuk terus mendukung. Seperti Seba Baduy ini yang masuk kedalam 100 Wonderful Events Indonesia 2018,” sambung Pitana

Setali tiga uang, Menteri Pariwisata Arief Yahya sependapat dengan bawahannya tersebut. Menurutnya, nilai budaya yang kuat dari Seba Baduy menjadi daya tarik tersendiri. Menpar pun yakin Seba Baduy akan mampu menarik wisatawan mancanegara yang gemar terhadap budaya.

“Tingkat ketertarikan wisman terhadap budaya mencapai 60 persen. Sedangkan alam (nature), ketertarikan wisatawan mancanegara mencapai 35 persen. Sementara untuk kerajinan tangan (manmade) lima persen. Dengan keberagaman serta keunikan yang di miliki Seba Baduy, saya yakin hasilnya akan baik. Tapi ingat semua harus diset maksimal baik penyelenggaraan maupun promosinya,” kata Menpar Arief Yahya.

BAGIKAN
Admin
GenPINews.com merupakan buah karya dari Generasi Piknik Indonesia yang dikelola oleh Tim Redaksi GenPI News Indonesia dengan jaringan yang ada di seluruh Indonesia.

1 KOMENTAR

Tinggalkan Balasan