JAKARTA – Komitmen AirAsia mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan ke Indonesia semakin sahih. Terbaru, AirAsia Filipina resmi melayani penerbangan ke Indonesia. Rute Manila-Jakarta yang dipersiapkan sejak beberapa bulan lalu, resmi beroperasi Selasa (9/1) kemarin.
Hal tersebut ditandai dengan mendaratnya pesawat AirAsia dengan kode penerbangan Z2 235 dari Manila. Pesawat yang dipiloti CEO AirAsia Filipina Kapten Dexter Comendador, mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 11.00 WIB.
Pesawat dengan keterisian penumpang 100 persen itu disambut water canon salute saat mendarat. Seremoni juga dilakukan saat pesawat lepas landas dari Terminal 3 Bandara Internasional Ninoy Aquino (NAIA) pukul 08.00 waktu setempat.
Turut bergabung dalam penerbangan itu, perwakilan Kedutaan Besar Indonesia untuk Filipina yang dipimpin oleh Kuasa Usaha Tetap Budi Dhewajani dan Hidayat Zakaria. Mereka didampingi Chairperson AirAsia Filipina Maan Hontiveros, berikut dengan tamu-tamu dari berbagai komunitas startup, Filipina CEO Circle dan juga media.
“Dengan ini wisatawan dari Filipina akan semakin mudah untuk mengeksplorasi keindahan destinasi wisata di Indonesia,” ujar Dexter.
Tingkat keterisian yang tinggi itu pun, ujar Dexter, menunjukkan betapa besarnya potensi kunjungan ke Indonesia. Khususnya dari Manila.
Bahkan dalam waktu dekat, AirAsia Filipina juga akan membuka rute lainnya dari Manila. Yakni penerbangan langsung dari Manila ke Bali.
“Kami sangat bersemangat dapat menambah lagi destinasi Asean ke dalam jaringan kami yang terus berkembang. Setelah menerbangkan rute Manila–Jakarta, pada 19 Januari kami akan mulai menerbangkan rute Manila–Bali,” kata Dexter.
Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Infrastruktur, Judi Rifajantoro mengapresiasi pembukaan rute terbaru AirAsia. Ia mengatakan, AirAsia menjadi elemen penting dalam pengembangan pariwisata di Indonesia.
“Kontribusi AirAsia sangat besar. Mereka selalu memberi respons positif apa yang kami sampaikan dan butuhkan,” ujar Judi.
Menurutnya, selama ini wisatawan dari Filipina ke Indonesia harus transit terlebih dahulu di Singapura maupun Kuala Lumpur. Karena itu ia mengucapkan terima kasih untuk AirAsia Filipina yang membuka rute ini. Rute ini akan meningkatkan seat capacity diantara kedua negara.
“Dan kami yakin hal ini akan memberikan keuntungan bagi kedua negara tidak hanya di bidang pariwisata, tapi juga investasi dan perdagangan,” kata dia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi pembukaan rute langsung yang menghubungkan Manila, Ibu Kota Filipina dengan dua pintu masuk wisatawan terbesar Indonesia, Bali dan Jakarta.
Pembukaan rute ini tentunya akan membantu dalam mencapai tingkat kunjungan wisatawan mancanegara yang di tahun ini ditargetkan mencapai 20 juta wisman di tahun 2019.
“Terlebih rute yang dibuka salah satunya adalah ke Bali. Destinasi kelas dunia yang mendapat predikat The Best Destination oleh TripAdvisor,” kata Menpar Arief Yahya.
Untuk urusan wisata, Bali memang tidak pernah ada habisnya. Segala kehidupan yang ada di Bali, mulai keseharian masyarakat hingga seni dan budaya serta kekayaan alamnya sangat menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Begitu juga dengan Jakarta yang menjadi pusat penerbangan internasional. Sehingga nantinya wisatawan dari Filipina dapat memulai petualangannya ke berbagai destinasi eksotis dari Jakarta. Maupun menikmati beragam potensi wisata yang ada di Jakarta.
“Silakan manfaatkan berbagai penawaran menarik dari airlines untuk menikmati Indonesia,” ujar Arief Yahya.(*)
10/01/18 22.54.06: Don I-Phone-7 Kemenpar: jan-10-8
Targetkan 15 Ribu Wisman, Sumenep Gelar Event Berkelas Sepanjang 2018
SUMENEP – Demi mengejar target kunjungan 15 ribu wisatawan mancanegara (wisman), kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur telah menyiapkan 32 event keren yang bakal digelar setiap bulan sepanjang 2018. Rencana ini sejalan dengan program
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang makin serius menggarap Calender of Event tahun 2018 ini. Semua daerah didorong membuat event berkelas untuk mendatangkan wisatawan.
Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, 32 agenda wisata yang telah disiapkan itu terbungkus dalam Kalender Wisata Sumenep 2018. Sifatnya ada yang berskala lokal, nasional, hingga internasional.
Event- event itu antara lain mulai dari atraksi wisata bahari, kebudayaan, religi, alam, dan juga kesehatan.
Untuk memgawalinya, akan digelar “Sumenep Mengukir” pada 28 Januari 2018. Kegiatan ini melibatkan pengrajin seni ukir di Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan.
“Kami melibatkan pengrajin seni ukir di Desa Karduluk, totalnya mencapai 600 orang dan pelaksanaannya di akhir bulan ini tepatnya tanggal 28 Januari 2018,” ujar Achmad Fauzi, Rabu (10/12).
Achmad Fauzi menyatakan, pihaknya sengaja menempatkan “Sumenep Mengukir” di Desa Karduluk. Karena warga Desa setempat memang pekerjaannya seni mengukir.
“Kami sengaja menggelar “Sumenep Mengukir” untuk memperkenalkan Desa Karduluk sebagai pusat seni ukir di Kabupaten Sumenep. Di sana kualitas seni ukirnya sangat berkelas. Yang jelas, kami menggelar rangkaian kegiatan itu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terang Achmad Fauzi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, Sofiyanto menambahkan, pihaknya menargetkan angka kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sumenep pada tahun ini 15.000 wisman.
“Kami menargetkan kunjungan wisman ke Kabupten Sumenep tahun ini sebanyak 15.000 orang. Untuk mencapai target itu, kami perlu melakukan berbagai pembenahan, baik sarana dan prasarana pendukung pariwisata di Kabupaten Sumenep,” katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik langkah Pemda Sumenep ini. Dengan berbagai potensi yang ada, Menpar yakin Sumenep akan menjadi primadona baru pariwisata di Indonesia dan Jawa Timur pada khususnya.
Mulai dari wisata alam, religi, budaya, sejarah, minat khusus, kuliner, geowisata dan lainnya. Ditambah lagi dengan komitmen kepala daerah yang sangat terbuka untuk pariwisata.
“Jadi tinggal mengemasnya saja, atraksi di Sumenep spektakuler bagus, dan Sumenep juga bisa dikembangkan sebagai destinasi bahari. Jika CEO Commitment-nya serius, bupatinya serius, 50 persen sukses sudah di tangan. Kemenpar sendiri akan terus mendukung daerah yang berkomitmen mengembangkan pariwisata,” ujar Arief Yahya yang juga mantan Dirut Telkom ini.
Berikut Agenda Tahun Kunjungan Wisata Sumenep 2018:
1. Sumenep Mengukir (28 Januari 2018)
2. Batik on The Sea (15 Februari 2018)
3. Kontes Kucing Internasional (17 Maret 2018)
4. Gathering Media, dan Pelaku Usaha Pariwisata se-Indonesia (14 – 15 April 2018)
5. Pameran Lukisan (2 – 5 Mei 2018)
6. Kejuaraan Catur Jawa Timur (5 – 9 Mei 2018)
7. Gebyar Mancing Internasional (9 Mei 2018)
8. Pekan Tilawatil Qur’an Nasional RRI pada pertengahan bulan Ramadhan 1439 Hijriyah.
9. Prosesi Upacara Adat Penyerahan Zakat Fitrah Keraton Sumenep (11 Juni 2018)
10. Festival Kuliner Indonesia (14 – 15 Juli 2018)
11. Pelangi di Sumenep, Berbagai Festival (21 hingga 23 Juli 2018)
12. Karapan Sapi Tradisional (5 Agustus 2018)
13. Pameran Keris Internasional dan Peresmian Museum Pusaka Kabupaten Sumenep (13 – 15 Agustus 2018)
14. Festival Budaya Sumenep (24 – 26 Agustus 2018)
15. Jalan-Jalan Santai 5.000 Egrang (2 September 2018)
16. Festival Topeng Dalang Sumenep (7 – 8 September 2018)
17. Jamasan Kirap Pusaka Keraton Sumenep (16 – 17 September 2017)
18. Festival Kreasi Pemuda Indonesia (5 – 7 Oktober 2018)
19. Kontes Sape Sonok (21 Oktober 2018)
20. Pameran Pembangunan dan Sumenep Expo (22 – 26 Oktober 2018)
21. Grand Final Pemilihan Duta Wisata Kacong Cebbing (24 Oktober 2018)
22. Rokat Tasek Akbar (25 Oktober 2018)
23. Istighotsah Haul Raja-raja Sumenep dan Hari Santri Nasional (25 Oktober 2018)
24. Festival Keraton dan Masyarakat Adat se-Asean (27 – 31 Oktober 2018)
25. Ngontel Wisata Sehat Pulau Oksigen (4 November 2018)
26. Sumenep Spektakuler (11 November 2018)
27. Sumekar Heart 10 Kilometer (18 November 2018)
28. Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (25 November 2018)
29. Festival Pencak Silat Pesisir (26 – 28 November 2018)
30. Festival Batik Nusantara (15 – 16 Desember 2018)
31. Tangkas Trail Mania (16 Desember 2018)
32. Gema Sholawat Sejuta Umat (31 Desember 2018).