TANGERANG — Bicara Kereta Bandara seperti tak ada habisnya. Selain layanan dan fasilitas yang mumpuni, metode pembayarannya pun dilakukan secara cashless. Dan semuanya diset dengan mengacu pada standard global.
“Semua ini menjadi bagian dari commited to service excellent kami. Arahnya menuju bandara terbaik dunia yang masuk di jajaran Skytrax bintang 5. Jadi layanan-layanannya juga mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Skytrax, lembaga independen yang diakui oleh industri transportasi udara global,” ujar President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Rabu (27/12).
Caranya dijamin simpel dan nggak bikin ribet. Mau pilih cara apa? Datang langsung ke stasiun atau via aplikasi Railink?
Yang mau pilih cara pertama, silakan datang langsung ke stasiun yang melayani perjalanan KA Bandara. Di tahap awal, KA Bandara melayani penumpang dari stasiun-stasiun seperti; Stasiun Sudirman Baru (BNI City), Batu Ceper dan Bandara Soekarno-Hatta. Nantinya setelah beroperasi normal, KA Bandara juga akan berhenti di Stasiun Sudirman.
Di stasiun, penumpang bisa membeli tiket di vending machine yang berjejer. Untuk menuju tempat pembelian tiket atau vending machine, penumpang harus naik ke lantai dua. Dijamin nyaman. Space eskalatornya besar. Sehingga mudah bagi penumpang yang membawa koper.
Selain itu juga ramah bagi lansia serta mereka yang berkebutuhan khusus. Paapan petunjuk terpasang di tempat-tempat yang strategis. Ukuran tulisan dan pencahayaanya juga sempurna. Sangat mudah dibaca.
“Tampilan papan petunjuk yang modern dan mudah dikenali memang harus digunakan. Penggunaan ikon yang jelas untuk papan nama dan penerangan yang sesuai. Ini juga sesuai dengan rekomendasi dari Skytrax,” jelas Awaluddin.
Yang perlu dicatat, Pembayarannya hanya dengan kartu debit atau kartu kredit.
Penumpang akan diminta untuk memasukkan nama, nomor ponsel serta alamat e-mail.
Dan jangan takut kebingungan. Di setiap sudut vending machine, ada petugas yang siap memandu.
Tampilan petugasnya juga keren. Ada kemeja biru muda yang dikombinasi dengan jas biru tua yang membalut fashion petugas. Sangat rapih dan enak dipandang.
Merasa kurang nyaman dengan vending machine? Silakan pilih cara digital. Pembelian tiket KA bandara juga bisa dilakukan via aplikasi Railink.
“Aplikasi ini sudah bisa diunduh di Play Store dan di Apple App Store,” ujar Awaluddin.
Penumpang juga bisa membeli tiket dengan membuka laman https://reservation.railink.co.id. Pembelian online melayani pembayaran via internet banking dan Doku Wallet. Tinggal sekali klik, semua langsung beres.
Lalu, ada berapa perjalanan KA Bandara yang akan dilayani?
Di tahap awal, setiap harinya total akan ada 42 perjalanan PP dengan durasi perjalanan yang ditempuh sekitar 55 menit.
Di stasiun Sudirman Baru perjalanan KA pertama akan dimulai pada pukul 03.47 dan terakhir pada 21.47. Sementara dari stasiun Bandara Soekarno-Hatta KA pertama akan berangkat pada pukul 06.10 dan terakhir pada 23.10.
Jadwal keberangkatan kereta akan berjarak setiap 30 menit.
Lebih lanjut Awaluddin menjelaskan, saat di Bandara Soekarno-Hatta, penumpang juga bisa langsung memanfaatkan fasilitas penunjang lainnya. Untuk mobilitas perpindahan antarterminal. Yaitu adalah Sky Train atau Kereta Layang (KALAYANG).
Sky Train atau KALAYANG di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mulai tanggal 26 Desember 2017 ini akan beroperasi selama 20 jam sehari mulai pukul 04.27 – 00.17 WIB. Dimana waktu tersebut menyesuaikan dengan jadwal kedatangan KA bandara di Stasiun Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan 4 jam sisanya dialokasikan untuk daily maintenance dan istirahat.
Selain itu penumpang juga bisa memilih menggunakan bus antarterminal yang kini tempat pemberhentiannya sudah semakin dekat dengan terminal kedatangan. Tempat tunggunya pun sudah dilengkapi dengan charging facilities, vending machine serta bangku yang nyaman.
Inovasi-inovasi ini, jelas Awaluddin, merupakan layanan dalam memberikan kepastian, kecepatan, dan kenyamanan penumpang saat tiba di Soekarno-Hatta.
“Kami berharap dengan adanya fasilitas-fasilitas baru ini dapat mengantarkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai salah satu bandara terbaik di dunia yang masuk di jajaran Skytrax bintang 5,” ujarnya.
Ke depan, pembangunan KALAYANG tahap II akan dapat menyambungkan keseluruhan area bandara dimana saat ini jalurnya adalah terminal 1, terminal 2, Integrated Building dan terminal 3, dan nantinya terhubung dengan terminal 4 serta Sky Hub (commercial area).
“Dan menuju kembali ke terminal 3 mengelilingi Bandara Soekarno-Hatta,” pungkas Awaluddin.
Dengan adanya interkoneksi antara Kereta Bandara dan kereta layang ini penumpang dapat menjadwalkan keberangkatan mereka ke bandara dengan lebih baik dan tepat sehubungan dengan ketepatan jadwal dan kepastian waktu yang diberikan.
“Sehingga dengan adanya kedua fasilitas yg telah terintegrasi dengan baik ini maka connecting time dari dan menuju serta didalam Bandara Soekarno-Hatta dapat menjadi lebih efektif dan efisien,” kata Awaluddin.
Nantinya di Terminal 3, baik domestik maupun internasional juga akan dibangun hotel yang terhubung dengan gedung terminal dan gedung parkir.
Hotel kelas bintang 4 di Terminal 3 Internasional nantinya akan memiliki kapasitas 120 kamar. Sedangkan di Terminal 3 Domestik akan dibangun hotel kelas bintang 3 dengan kapasitas juga 120 kamar, yang konstruksinya akan dimulai pada 2018 mendatang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mengapresiasi hadirnya KA Bandara Soekarno-Hatta. Ia pun semakin yakin, Bandara Soekarno Hatta nantinya bisa bersaing di level global.
“Semuanya sangat keren. Customer interfacing unit kita, semuanya diset dengan global standard. Bandaranya jadi sangat ramah wisatawan. Kalau seluruh proses kerja ini bisa kita sistemkan, maka kita akan betul-betul bisa mengendalikan perang-perang yang kita jalankan dan memastikan kemenangan,” ucap Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.
Hal ini dikatakan Menpar juga membuktikan bahwa Indonesia sebagai negara yang besar, juga mampu bergerak cepat. Ia menyebutnya sebagai “The Dancing Giant”. Jadi Indonesia adalah negara besar dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Karena di persaingan saat ini adalah bukan yang besar makan yang kecil, tapi yang cepat makan yang lambat.
“Dan Indonesia adalah negar besar dengan pergerakanya yang cepat. Kuncinya adalah kerja bersama, Indonesia Incorporated. Dan sudah terbukti di pengerjaan dan pengoperasian KA Bandara ini,” kata Menpar Arief Yahya. (*)