MEDAN – Masih ingat meriahnya event Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) 2017? Even yang menampilkan 12 artis papan atas nasional? Yang dikunjungi ratusan ribu orang? Nah, even akbar ini akan kembali digelar 16 Maret – 16 April 2018 di Tapian Daya Jl Gatot Soebroto Sumatera Utara. Acaranya dijamin bakal seru abis.
Keseruan itu tergambar dari masuknya PRSU 2018 ke dalam radar 100 event premiere nasional 2018. Karenanya, semua digarap sangat serius. Standar eventnya internasional. Kurator event, management dan promosi terukur. Verifikasinya bahkan sudah dinilai tim kurasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Dan untuk sustaine, semua diterapkan dengan pengelolaan pre-event, on event, dan post event yang terencana. Dukungan sponsor pun ikut digarap agar profitable dan benefitable bagi sponsor nantinya. “Kami ingin penyelenggaraan event benar-benar berkualitas. Tidak asal-asalan sehingga tidak memberikan efek apapun pada ekonomi masyarakat,” kata President Direktur PT Malik Ghonniyu Razaak, Dewi Rosariyanti Syam, pihak yang mengelola even PRSU, Selasa (5/12).
Kebetulan, CEO Commitment di daerah. Bila sudah menetapkan pariwisata sebagai core economy daerah juga sangat oke. Kepala daerahnya sangat support dalam mendukung terselenggaranya PRSU. “Bagi yang minat ikutan, silakan daftar ke kami. Pendaftaran pesertanya sudah mulai dibuka awal Desember 2017,” tambahnya.
Di 2018, PRSU akan mengusung tema “PRSU Paten” dan sub tema “Mari Tingkatkan Investasi, Pariwisata dan Perdagangan di Provinsi Sumatera Utara”. Arahnya ke pariwisata. “Kami akan bidik transaksi signifikan, baik perdagangan, investasi dan pariwisata. Sebab itu akan diadakan event-event kreatif menyangkut investasi dan informasi pariwisata,” ujar Dewi.
Dewi berharap, tiga indikator kesuskesan event bisa didapatkan dalam event PRSU 2018 ini. Yaitu peningkatan jumlah pengunjung, peningkatan jumlah transaksi dan peningkatan jumlah peserta. “Di 2017 jumlah pengunjung mencapai 300 ribu orang. Untuk 2018, bidikan pengunjungnya menjadi 375 ribu orang,” ungkap Dewi.
Bidikan ini diyakini bisa dicapai mengingat semuanya diset dengan standar dunia. Unsur culture akan sangat terlihat. Penampilan 33 Kabupaten Kota se-Sumatera Utara akan ditampilkan. Nuansanya pun dirancang dengan design khusus menurut budaya masing-masing kabupaten. “Nanti juga akan ada penampilan artis-artis ibukota. Pokoknya kami akan buat event yang sangat istimewa,” tukas Dewi.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Wisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti mengatakan, event yang diadakan sejak tahun 1972 ini secara khusus bermanfaat bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berkembang di wilayah Sumut. Baginya, agenda promosi seperti ini akan membuka peluang bagi mereka.
“Para pelaku usaha bisa mendapatkan investor sebanyak-banyaknya untuk datang dan menanamkan modalnya. Objek-objek wisata di Sumut juga dapat diekspos dengan lebih lagi melalui PRSU. Ini juga membuka kesempatan bagi pertambahan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman),” ujar Esthy.
Esthy menambahkan, warga Sumut patut berbangga hati karena di Indonesia hanya ada dua pekan raya. Yang pertama Pekan Raya Jakarta (PRJ) di ibukota. Satunya PRSU di Medan. “Ini juga masuk top 3 event Sumut. #PekanRayaSumateraUtara sama wow-nya dengan #FestivalDanauToba dan #ya”ahowuNiasFestival,” ucapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga semakin confidence, Sumut terus berbenah, semakin baik. Dia berharap soal kebersihan, kerapian, dan 14 pilar di Travel and Tourism Competitiveness Index World Economic Forum itu dibenahi terus.
“Kita berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara benar-benar memanfaatkan peluang yang sudah kita amanahkan tersebut. Kalau ingin menjadi global, ya harus benchmark dengan global standart. Sukses untuk acara PRSU di Medan. Salam Pesona Indonesia,” ujar Menpar Arief Yahya. (*)