JAKARTA – Era baru telah tiba. Per 26 Desember 2017, Bandara Soekarno Hatta mulai disentuh layanan kereta api yang mumpuni. Layanannya dijamin tak kalah dengan kereta api bandara di Tiongkok dan Singapura.
“Pemberangkatannya dari Stasiun BNI City di Sudirman langsung ke Bandara Soekarno-Hatta. Kita buka untuk umum 26 Desember,” kata Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto, Senin (25/12).
Arus wisatawan dan juga penumpang menuju Bandara Soekarno-Hatta dipastikan akan makin lancar. Apalagi, harga tiket yang ditawarkan sangat murah. Harganya hanya Rp 30 ribu per penumpang.
“Untuk awal harga tiketnya promo Rp 30 ribu per orang. Nanti setelah diresmikan Presiden tiketnya Rp 70 ribu per orang, itu sudah diskon juga. Saat ini masih kita uji coba tertutup dengan 42 perjalanan setiap hari,” tambahnya.
Heru menegaskan, sebenarnya harga tiket normal untuk kereta bandara ini sebesar Rp 100 ribu per orang. Namun Heru belum bisa memastikan kapan Railink akan memberlakukan harga tiket normal tersebut.
“Untuk perkenalan Rp 30 ribu dan selanjutnya Rp 70 ribu. Berapa lamanya nanti kita akan lihat. Kita akan terus evaluasi,” ujar dia.
Lebih lanjut Heru menerangkan, operasional tahap pertama KA Bandara baru akan melayani 3 stasiun dari 5 stasiun yang direncanakan, yaitu Stasiun BNI City – Batu Ceper – Bandara Soetta.
Tahap selanjutnya dari Stasiun BNI City – Duri – Batu Ceper – Bandara Soetta. Setelah pembangunan peron di Stasiun Manggarai selesai, baru kemudian KA Bandara Soetta akan mengawali pemberangkatan dari Stasiun Manggarai. Sehingga nantinya ada 5 stasiun yang dilayani yaitu Stasiun Manggarai – BNI City – Duri – Batu Ceper – Bandara Soetta.
“Targetnya 82 kali pemberangkatan per hari. Tetapi sementara kami melayani 42 pemberangkatan KA sampai fasilitas penunjang di Stasiun Duri selesai. Kami akan percepat penyelesaiannya,” pungkas Heru.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik sekaligus mengapresiasi beroperasinya KA Bandara Soekarno Hatta. Dengan layanan ini maka wisatawan akan semakin mudah untuk mengeksplorasi destinasi wisata di Indonesia.
Mereka akan dengan mudah memilih layanan transportasi yang terintegrasi. Khususnya destinasi-destinasi yang terhubung dengan layanan kereta api.
“Inilah bentuk Indonesia Incorporated dalam memajukan pariwisata Indonesia sebagai salah satu leading sector perekonomian nasional. Dengan akses yang semakin baik, maka pergerakan wisatawan akan semakin mudah. Dampaknya pasti akan signifikan. Makin oke,” ujar Menpar Arief Yahya. (*)